"Entah", Kepasrahan Seniman Borobudur Hadapi Covid-19

Dilihat 1320 kali
Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) menggelar performance art di depan pintu masuk Candi Borobudur, Senin (17/5/2021)
BERITAMAGELANG.ID - Sejumlah seniman yang tergabung dalam Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) menggelar performance art di depan pintu masuk obyek wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Senin (17/5/2021). Performance yang diberi judul "ENTAH" merupakan satu bentuk kepasrahan dan keoptimisan para seniman dan pelaku wisata menghadapi pandemi Covid-19.

Terlihat Ketua KSBI Umar Chusaeni menutup kepalanya menggunakan 'kreneng' atau keranjang terbuat dari bambu yang dianyam, duduk dengan tubuh dililit tali. Seniman lain Sujono Keron meniupkan suling dengan suara yang terdengar pilu. Di sisi lain, budayawan Sucoro menabuh kendang dengan suara pelan. Ada Ismedi yang menyapu menggunakan sapi lidi dan seniman lain membuat bunyi dengan lonceng seolah itu adalah virus yang disebar. Tokoh seniman Tri Yudo Purwoko yang merupakan sesepuh seniman juga berdoa dengan tangan bersedekap.

Dalam melakukan performnya, para seniman tetap menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan lebih dahulu dan menggunakan masker.

Ketua KSBI Umar Chusaeni mengatakan, pandemi Covid-19 yang sudah melanda 1,5 tahun ini menjadi catatan penting bagi para seniman di Borobudur. Meski demikian, sebagai seniman tetap harus kreatif dan memiliki keyakinan dalam berkarya yang memang sudah menjadi nafas mereka.

Di sisi lain, seniman masih bersyukur karena sampai hari ini masih bisa berkreasi, namun tetap berharap pandemi akan segera berakhir.

"Dan hanya Tuhan sajalah yang bisa membuat apakah pandemi ini masih terus atau berakhir," katanya.

Karena itu, perform "Entah' lebih mengajak kepada kita semua untuk selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar segera menjawab doa-doa yaitu pandemi Covid-19 segera berakhir.

Hal sama disampaikan budayawan yang juga ketua Warung Info Jagad Cleguk, Sucoro.

"Entah itu adalah kalimat panjang yang tidak ada jawabannya. Namun kami memaknai dengan semangat menghadapi Covid-19. Entah kapan dapat duitnya, entah kemana pedagang asongan, entah kapan berakhir, kita tidak tahu. Tapi kita tetap otimis ini akan berakhir," ujarnya.

Sedangkan Indah, salah satu local guide ingin agar Candi Borobudur dibuka lagi agar ekonomi berjalan, masyarakat ada kegiatan, dan semua yang ada di Borobudur akan bangkit kembali.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar