Festival Rampak Buto Digelar Di Ketep Pass, Ajang Promosi Pariwisata Berbasis Budaya

Dilihat 383 kali
Festival Kesenian Tradisional Gedrug (Rampak Buto) yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan

BERITAMAGELANG.ID - Ketep Pass Rabu (24/07) sedikit bergemuruh dengan datangnya sekelompok raksasa. Kegagahan Gunung Merapi yang terlihat jelas saat itu seolah-olah menyambut dengan hangat kedatangan raksasa-raksasa tersebut.

Itulah sekilas gambaran kegiatan Festival Kesenian Tradisional Gedrug (Rampak Buto) yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang.

Kepala Disdikbud Kabupaten Magelang, S. Achmad Husein saat membacakan sambutan PJ Bupati Magelang sekaligus membuka kegiatan tersebut mengatakan kebudayaan memiliki peran yang cukup penting dalam pembinaan mental spiritual maupun pendidikan karakter.

"Keberadaan seni budaya di Kabupaten Magelang yang sangat beragam menunjukkan bahwa kebhinekaan itu sebagai aset yang sangat bernilai yang bila dikelola dengan baik dapat menjadi modal untuk persatuan bangsa," kata Husein.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk menjaga, merawat, mengemas, dan mempublikasikan kekayaan warisan budaya Indonesia utamanya di Kabupaten Magelang.

"Harapan kami semoga kegiatan ini menjadi penyemangat kita untuk terus menjaga serta melestarikan seni dan kebudayaan," harapnya.

Disampaikan Husein, menjaga dan melestarikan budaya bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah semata, akan tetapi merupakan tanggung jawab bersama sehingga melalui kegiatan festival kali ini dapat menjadi sumber inspirasi, dan edukasi, sekaligus bisa mengambil nilai-nilai filosofi yang luhur untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Panitia kegiatan sekaligus Kabid Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Magelang, Manteb Sudarsono mengatakan berdasarkan data yang terdapat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, terdapat sekitar 2600-an kelompok kesenian yang tecatat dalam data base kelompok kesenian Kabupaten Magelang.

"Potensi ragam jenis kesenian tersebut sangatlah besar untuk dilestarikan dan di kembangkan. Upaya pelestarian, pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan juga selaras dengan Undang-Undang Nomer 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan," katanya.

Terkait hal itu, menurutnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang berupaya mengadakan festival kesenian tradisional yang mengambil fokus pada satu jenis kesenian tradisional yaitu gedruk atau rampak buto. Pemilihan jenis kesenian tersebut didasari pada jumlah kelompok kesenian gedruk yang tersebar di 21 kecamatan dan terdata di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

"Peserta yang mengikuti festival ini merupakan kelompok kesenian gedruk atau rampak buto yang mewakili dari 21 kecamatan di Kabupaten Magelang dan telah ditunjuk oleh pihak kecamatan masing-masing. Kegiatan festival kesenian gedruk atau rampak buto ini juga termasuk dalam rangkaian kegiatan perayaan HUT RI Ke-79 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Magelang," lanjutnya.

Festival kesenian ini juga menjadi ajang promosi pariwisata berbasis budaya yang terdapat di Kabupaten Magelang.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar