'Gagah Bencana' Dorong Ketahanan Keluarga di Tengah Pandemi Covid-19

Dilihat 924 kali
BERITAMAGELANG.ID - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang, Christanti Zaenal Arifin membuka kegiatan Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (Gagah Bencana) di Desa Sugihmas, Kecamatan Grabag, Rabu (17/11).

Christanti menjelaskan, Gagah Bencana dilakukan sebagai gerakan bersama, termasuk untuk menghadapi Pandemi Covid-19 yang belum usai. Gerakan ini timbul karena munculnya beberapa permasalahan di bidang kesehatan dan sosial ekonomi diantaranya adalah terjadinya penurunan kesehatan, kesehatan lingkungan, dan terjadi perencanaan 'sehat' yang kurang benar. 

"Gerakan ini menyasar pada individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri (mandiri), dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan dan perencanaan dari aspek fisik manusia maupun lingkungannya," jelas Christanti.

Lebih lanjut ia menyampaikan, dalam situasi dan kondisi seperti sekarang ini tentunya menuntut kepekaan untuk peduli dan bijak mendukung pemerintah dan mendorong masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan upaya menolong diri keluar dari permasalahan yang ada. 

"Tentunya kita tidak bisa hanya berdiam diri menunggu uluran bantuan tetapi kita bersama-sama berupaya untuk segera keluar dari permasalahan. Dalam situasi kondisi seperti saat ini kita harus bangkit dan tetap produktif agar bisa menang dalam memerangi permasalahan yang kita hadapi," ujar Christanti.

Ia berharap, dengan Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana ini, seluruh penggerak PKK akan memiliki pengetahuan dan perencanaan dalam menjaga kesehatan serta menjadi agen-agen perubahan di semua lini. 

Pencanangan kegiatan yang dilakukan ini, menurutnya, merupakan bukti kepedulian kita terhadap permasalahan yang sedang dihadapi bangsa ini.

"Yang diketahui, ternyata kondisi balita stuntingnya kalau dilihat secara kuantitas jumlahnya cukup menghawatirkan dan menuntut upaya-upaya serta peran aktif serta dukungan dari berbagai pihak agar dampak dari stunting tidak fatal bagi generasi penerus kita," pungkas Christanti.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar