Keluarga Berperan Penting Awasi Pergaulan Anak

Dilihat 1638 kali

BERITAMAGELANG.ID - Kapolresta Magelang, Kombes Pol Ruruh Wicaksono menyampaikan kejahatan jalanan yang marak terjadi menjadi musuh bersama. Banyak faktor yang memicu kejahatan tersebut dapat terjadi, salah satunya adalah faktor keluarga. Karena keluarga memiliki peran penting dalam mengawasi pergaulan anak.


Hal tersebut disampaikan Kapolres usai press conference terkait aksi kejahatan jalanan yang terjadi di wilayah hukum Polresta Magelang, Kamis (23/2) di Media Center Polresta Magelang.


"Anak itu bergaul dengan siapa, dimana saja mereka pergi, keluarga harus dapat memantau dan mengingatkan jika memang sudah mengarah ke hal yang tidak baik," pesan Kapolres.


Faktor sekolah juga tidak kalah penting dalam membentuk karakter pelajar. Karena pihak sekolah juga akan mengamati perilaku pelajar di lingkungan sekolah. Selain itu faktor lingkungan sosial pergaulan juga sangat mempengaruhi perilaku anak.


"Anak atau pelajar ini bergaul dengan siapa. Jangan sampai salah bergaul. Jangan sampai bergaul dengan kelompok-kelompok yang sering melakukan aksi kejahatan. Minuman keras ini juga menjadi faktor pemicu," tambahnya.


Kapolres juga memberikan pesan kepada kalangan pelajar dan masyarakat untuk dapat bijak dalam menggunakan media sosial. Mengingat kasus kejahatan jalanan yang terjadi di wilayah Kecamatan Muntilan berawal dari penggunaan media sosial untuk mencari musuh atau menantang kelompok lain.


"Gunakan media sosial dengan baik untuk hal positif. Kami juga akan terus menggencarkan patroli, dan razia minuman keras untuk menekan terjadinya tindak kejahatan jalanan terutama di malam hari," pesannya.


Plt. Kepala Disdikbud Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi mengaku prihatin atas kejahatan jalanan yang terjadi beberapa waktu lalu, dan melibatkan anak di bawah umur yang masih berstatus pelajar. Pihaknya terus berupaya untuk mencegah agar hal serupa tidak terjadi lagi.


"Kami sudah perintahkan kepada seluruh kepala sekolah, agar melakukan pengawasan yang intensif di lingkungan sekolah. Sehingga kegiatan yang ada di sekolah dapat meminimalisir kegiatan anak di luar sekolah yang sekiranya kurang efektif bahkan berdampak negatif," katanya.


Bahkan Nanda mengharapkan, Kurikulum Merdeka dapat menjadi wadah anak untuk berekspresi positif, bukan justru ekspresi yang merugikan diri sendiri bahkan sampai melanggar ketentuan hukum yang berlaku.


"Keberhasilan di dunia pendidikan bukan hanya ditopang oleh tenaga pendidik, namun perlu peran serta masyarakat dalam hal ini orang tua siswa atau komite sekolah," jelasnya.


Nanda menambahkan, pihaknya tengah merumuskan untuk menggandeng TNI dan Polri serta institusi terkait guna menambah wawasan siswa untuk cinta dan peduli terhadap sesama, serta cinta tanah air bela negara.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar