Belajar Menghargai Proses dalam Mencapai Tujuan

Dilihat 211 kali

Saat ini upaya untuk menggalakkan gerakan menghargai proses dalam mencapai tujuan di kalangan peserta didik mendesak untuk dilakukan di sekolah-sekolah di Indonesia. Mengapa hal ini perlu dilakukan? Karena saat ini Indonesia sedang dilanda budaya instan dan pragmatisme yang telah merusak hampir semua struktur masyarakat. Segala tujuan atau keinginan dengan cara yang serba prkatis, cepat dan instan tanpa menghargai proses dalam mencapainya.


Budaya instan dan pragmatisme bisa berkembang karena manusia telah terlena dan dimudahkan dengan teknologi. Teknologi telah menjadi dewa bagi manusia modern. Pola pikir manusia telah menjurus techno-centris. Dalam batas tertentu, dampak destruktif iptek telah menundukkan manusia dengan menjadi sangat tergantung kepadanya. Semua tidak dapat lepas dari teknologi yang bisa mempersingkat jarak dan waktu untuk mencapai sebuah tujuan.


Semua mengutamakan tujuan, bukan bagaimana proses mencapainya. Hampir setiap pimpinan, pembuat keputusan dalam komunitas masyarakat dan lembaga menilai prestasi berdasarkan hasil akhir, bukan cara meraihnya. Sepertinya banyak orang yang menikmati situasi tersebut. Mereka merasa dihargai bila memiliki kekayaan yang besar. Siswa dianggap pandai jika memperoleh nilai tinggi. Pekerja merasa dihargai bila memperoleh jabatan tinggi. Semua mengacu pada tujuan bukan menyorot pada fair atau tidaknya tujuan tersebut dicapai.


Prinsip yang penting hasilnya terus mempengaruhi semua sistem dan struktur kehidupan masyarakat dan lembaga. Bahkan lembaga pendidikan, yang bertanggung jawab membangun moral dan karakter, juga tidak mampu menghindar dari budaya ini. Terbukti banyak siswa yang masih merasa pandai dan dihargai bila mendapat nilai tinggi bukan bangga karena telah melewati proses perjuangan untuk meraihnya.


Karena itu, dibutuhkan sebuah penyadaran. Seharusnya manusia bisa merasa bangga, dihargai dan dihormati bila dia mampu menapaki tahap demi tahap secara fair proses pencapaian sebuah hasil. Pemahaman masyarakat mesti diluruskan agar merasa sempurna sebagai manusia bila dia berhasil menjalani proses dengan perjuangan, jerih lelah, menahan rasa tidak sabar, tanpa mengeluh atau marah.


Saat ini perlu penyadaran mengenai pentingnya proses pencapaian sebuah tujuan sebab penghargaan atas nilai kerja menentukan kualitas seorang individu. Jadi kualitas seseorang bukan dilihat dari hasil yang dicapai, tetapi bagaimana dia mencapai hasil itu. Bagaimana kesabaran, ketekunan, kerja keras yang dilalui dalam mencapai sebuah tujuan. Kesabaran, ketekunan dan kerja keras merupakan cara yang harus dipakai dalam proses pencapaian tujuan.


Gerakan Menghargai Proses


Sosialisasi pemahaman tentang pentingnya sebuah proses pencapaian tujuan dapat dilakukan dengan sebuah gerakan, yakni gerakan menghargai proses. Implementasinya dengan cara memberikan perhatian secara khusus terhadap setiap proses pencapaian tujuan. Tahap-tahap aktivitas dalam rangka mencapai tujuan harus berjalan dan dilaksanakan secara benar, beretika dan fair. Tidak ada bagian dari proses yang dilompati atau dikesampingkan. Bila unsur-unsur ini dipenuhi maka apresiasi harus diberikan. Karena sebuah gerakan, maka pelaksanaannya mesti menyentuh semua aspek kehidupan, dan dilakukan seluruh komunitas (sosial, religius, dan lembaga), dari strata masyarakat serta lembaga tertinggi hingga terendah.


Komunitas terkecil, keluarga dan sekolah, dapat memulai gerakan ini dengan menanamkan sejak dini betapa pentingnya sebuah proses pencapaian tujuan secara benar, jujur, beretika, dan adil. Bila keluarga dan sekolah berhasil memberikan dasar pemahaman pentingnya sebuah proses, maka gerakan ini mencapai prestasi yang tinggi. Keluarga dan sekolah merupakan dua pilar penyelenggara pendidikan yang penting peranannya dalam pembentukan nilai.


Masyarakat sebagai komunitas luas tinggal melengkapi dan menyempurnakan pemahaman ini melalui mekanisme kontrol sosial. Pada saat menerapkan dalam dirinya dan menyosialisasikan gerakan ini menjadi pemahaman bersama, masyarakat juga memiliki fungsi kontrol dengan memberikan penyadaran serta mengkritisi semua penyimpangan perilaku yang kontra produktif dengan gerakan ini. Berbagai komunitas harus berani memberikan apresiasi terhadap prestasi-prestasi anggotanya yang dicapai dengan proses yang benar. Bila yang terjadi seperti saat ini, di mana masyarakat lebih menghargai kedudukan dan kekayaan materi tanpa melihat cara meraihnya, maka gerakan ini akan sia-sia.


Memang dibutuhkan perubahan mendasar pada pola pikir serta pemahaman masyarakat. Hal ini karena perilaku yang ada sudah mendarah daging. Jadi gerakan ini tidaklah mudah, tapi harus dapat dicapai. Di samping itu, dalam menanamkan suatu nilai, dibutuhkan pula komitmen, konsistensi dan kesabaran. Tanpa adanya komitmen, konsistensi serta kesabaran, maka gerakan ini hanya akan bersifat sporadis yang tidak akan menuai hasil.


Bila setiap anggota komunitas sosial dan lembaga sudah memiliki pemahaman terhadap pentingnya proses, maka penghargaan hanya diberikan kepada mereka yang benar-benar menjalankan tahapan-tahapan secara benar, adil dan beretika dalam proses pencapaian tujuan. Diharapkan semua berlomba-lomba mencapai tujuan atau keinginan dengan cara yang tidak menyimpang. Semoga.


P. Budi Winarto, S.Pd. Guru SMP Pendowo Ngablak Kabupaten Magelang.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar