Belajar Olah Sampah Jadi Rupiah, TP PKK Kota Dumai Studi Tiru ke Kabupaten Magelang

Dilihat 71 kali
Kunjungan ke TPS3R Desa Tuksongo Kecamatan Borobudur.

BERITAMAGELANG.ID - TP PKK Kabupaten Magelang menerima kunjungan Studi Tiru TP PKK Kota Dumai untuk mempelajari inovasi pengelolaan lingkungan dan sampah rumah tangga. Rombongan yang dipimpin Ketua TP PKK Kota Dumai, Leni Ramaini Paisal disambut Ketua TP PKK Kabupaten Magelang Dian Grengseng Pamuji didampingi Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Magelang Yudi Irawati Sahid, di Rumah Dinas Bupati Magelang, Rabu (13/8). 


Dian Grengseng Pamuji menyampaikan ucapan selamat datang dan apresiasi atas dipilihnya Kabupaten Magelang sebagai tujuan studi tiru.


"Kunjungan ini merupakan kehormatan bagi kami, sekaligus menjadi ajang tukar pengalaman dan kolaborasi antar daerah, khususnya dalam hal pengelolaan lingkungan dan sampah," ungkap Dian. 


Lebih lanjut, Dian menjelaskan, persoalan sampah merupakan tantangan yang harus dihadapi bersama, tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di wilayah kabupaten seperti Magelang. Setiap hari, volume sampah terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan aktivitas masyarakat, dengan potensi timbulan sampah mencapai 668,71 ton per hari.


"Jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak yang sangat serius, baik dari sisi kesehatan, estetika lingkungan, maupun kelestarian ekosistem," ujarnya. 


Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Magelang terus berupaya melakukan inovasi dan langkah strategis yang mencakup penataan dan pengembangan TPST Pasuruhan, pembentukan 519 Bank Sampah Unit (BSU), pendampingan 53 TPS3R, mendorong 127 desa mengikuti program kampung iklim, serta pembinaan 90 sekolah Adiwiyata. 


Ia berharap kunjungan ini dapat menjadi awal dari kerja sama yang lebih luas, tidak hanya dalam hal pengelolaan sampah, tetapi juga dalam bidang pembangunan lainnya.


Ketua TP PKK Kota Dumai, Leni Ramaini Paisal menyampaikan, ingin melihat langsung berbagai program pengelolaan sampah yang telah diterapkan Kabupaten Magelang, terutama yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. 


"Kami ingin belajar dari Kabupaten Magelang agar inovasi pengelolaan sampah bisa kami terapkan di Dumai," ujarnya. 


Lebih lanjut, Ia menjelaskan sampah rumah tangga adalah permasalahan besar yang dihadapi semua daerah. Jika dikelola dengan tepat, sampah tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga mampu memberikan nilai ekonomis, bahkan mendorong terbentuknya kampung mandiri.


Ia berharap ini menjadi awal kerja sama berkelanjutan antara Kota Dumai dan Kabupaten Magelang, tidak hanya di bidang pengelolaan sampah, tetapi juga sektor pembangunan lainnya. Kedua pihak optimistis sinergi ini akan memperkuat upaya menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan lestari bagi masyarakat.


Yang dijadikan lokasi studi tiru yaitu TPS3R Desa Tuksongo Kecamatan Borobudur.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar