Mendiskusikan Nilai Moral di Kelas

Dilihat 4963 kali
Dalam memberikan materi pembelajaran di kelas guru dapat menyisipkan nilai-nilai moral agar pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Permasalahan moral di Indonesia semakin hari semakin meningkat tajam, baik dari segi kualitas atau dari segi lainnya. Berbagai upaya telah dilakukan terus-menerus oleh pemerintah untuk mereduksi kasus-kasus moral yang terjadi di negara kita ini. Berbagai undang-undang atau peraturan pemerintah yang mengatur masalah kehidupan manusia telah didesiminasikan, namun hasilnya belum memenuhi harapan.


Sekolah sebagai satuan pendidikan harus ikut andil dalam mereduksi kasus-kasus moral yang merebak belakangan ini, dengan melakukan diseminasi tiada henti, terutama dalam pembelajaran di kelas. Memahami adanya nilai-nilai moral dalam setiap pembelajaran yang diberikan merupakan langkah awal yang baik dalam mengembangkan kesadaran moral peserta didik.


Bila peserta didik sudah memiliki kesadaran moral, guru bisa mengajak peserta didik untuk memahami lebih dalam tentang kedalaman pendidikan moral agar peserta didik memiliki kepekaan moral. Hal itu kiranya sangat diperlukan agar mereka peka terhadap kondisi dan situasional yang berkembang di lingkunganya (Doni K., & Evi A., 2021).


Memberikan Pengalaman

 

Pembelajaran yang baik kiranya perlu memberikan pengalaman bagi peserta didik untuk memaknai isi pembelajaran tersebut dan mengaktualisasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Salah satu caranya untuk memaknai isi pembelajaran tersebut yaitu mengorelasikan dengan nilai-nilai moral yang perlu dielaborasikan dalam diri peserta didik. Guru bisa mendiskusikan nilai-nilai moral yang muncul melalui isi pelajaran yang sedang diajarkan di kelas.


Saat guru mengajar, dalam mata pelajaran apa pun, seperti sejarah, bahasa Indonesia, seni budaya, atau mata pelajaran lain, peserta didik bisa diajak berdiskusi dan menemukan nilai-nilai moral dalam setiap peristiwa yang diajarkan. Misalnya dalam mata pelajaran seni budaya, ketika para dokter dan tenaga medis menjadi garda depan dalam mencegah laju geraknya virus corona, bahkan banyak mereka yang berguguran, para seniman banyak menciptakan lagu atau puisi yang memberikan dukungan moral kepada mereka. Peserta didik dapat diajak diskusi, bahwa seni tidak hanya berkorelasi dengan perspektif estetika saja, namun di dalamnya juga memiliki pesan moral yang sangat berguna bagi semua orang.  


Pada dasarnya nilai moral merupakan hal-hal baik yang dapat menentukan kualitas hidup manusia sebagai manusia sesungguhnya. Sebagai contoh lain, bila seorang guru sedang membahas masalah ekologi dan lingkungan hidup, dalam mengajarkan tema ini, guru bisa bertanya lebih dalam untuk menguji sejauh mana peserta didik memahami nilai-nilai moral yang terkandung dalam materi ini.


Dengan mendiskusikan di kelas, manfaat mempelajari ekologi dan lingkungan hidup, peserta didik bisa diajak untuk lebih dalam merefleksikan nilai-nilai moral dalam isi materi yang sedang dibahas. Pembelajaran tersebut juga dapat dikatakan sebagai metode pembelajan kontekstual yang mengandung makna pembelajaran dengan menekankan serta mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kondisi di kehidupan nyata yang bisa dilihat dan dianalisis oleh peserta didik. 


Dalam persoalan ekologi dan lingkungan hidup, hal-hal baik yang membuat manusia menjadi manusia yang baik adalah kemampuannya untuk menjaga, melindungi, dan melestarikan alam. Sebab, dengan menjaga, melindungi, dan melestarikan alam dapat dikatakan bahwa manusia telah ikut juga melestarikan dirinya. Mereka yang memikirkan kesejahteraan dan kebaikan manusia, mereka inilah yang dapat disebut memiliki nilai-nilai moral dalam kehidupannya. Hal sama juga bisa diimplementasikan guru untuk materi pelajaran yang lain. Sejauh mana isi materi pelajaran itu dapat mengajak peserta didik mendalami nilai-nilai kehidupan yang bermanfaat bagi hidupnya baik sebagai pribadi dan anggota masyarakat. Mata pelajaran dapat saling berkelindan untuk mengajak peserta didik memahami secara intens terkait dengan nilai-nilai moral dalam tataran praksis.

 

Pelajaran Bermakna


Pada prinsipnya tugas utama guru adalah membantu peserta didik memahami nilai-nilai baik yang terkandung di dalam muatan isi pelajaran, sehingga pelajaran tersebut menjadi bermakna bagi peserta didik. Mengorelasikan isi materi pelajaran dengan nilai-nilai moral tidak akan terlepas dari konteks persoalan yang dibahas.


Dengan demikian, agar peserta didik dapat memahami nilai-nilai moral dalam muatan pelajaran yang sedang dipelajari, guru juga bisa mengajak peserta didik untuk mendekatkan pokok persoalan itu dengan kehidupan mereka sehari-hari, misalnya guru bisa bertanya tentang persoalan lingkungan yang pernah dialami peserta didik.


Setelah mendapatkan pengalaman dari peserta didik, tentang persoalan lingkungan tersebut, guru dapat mengajak peserta didik untuk melihat konteks persoalan utamanya dan solusi yang bisa diberikan untuk mengatasi persoalan tersebut. Dengan cara seperti itu, setiap mata pelajaran yang diberikan akan menjadikan lebih bermakna, sebab peserta didik memahami materi yang dipelajari dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari.


Mendiskusikan nilai-nilai moral perlu membutuhkan persiapan yang matang. Guru tidak bisa dengan spontan mengajak peserta didik untuk mendiskusikan nilai moral, apabila dirinya sendiri tidak memahami korelasi antara isi materi pelajaran dan nilai moral yang diajarkan. Untuk itu, guru pun perlu mempersiapkan pembelajaran nilai-nilai moral tersebut dengan baik. Langkah tersebut bisa dilakukan terlebih dahulu dengan cara mendalami materi dan merefleksikannya, sebelum diberikan kepada peserta didik.


Kiranya langkah tersebut perlu dicoba. Untuk mengawali niat baik tersebut, perlu dilakukan dengan keberanian dalam langkah pertama. Kita tidak akan sampai pada tujuan yang diharapkan tanpa langkah pertama.


(Oleh: Drs. Ch. Dwi Anugrah, M.Pd., Guru Seni Budaya SMK Wiyasa Magelang)


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar