Dalam suatu kesempatan pidatonya, Bung Karno pernah mengatakan "Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia". Tentu yang dimaksud oleh Sang Proklamator tersebut adalah pemuda yang terdidik, berkarakter, berkualitas, kreatif, inovatif, dan produktif.
Ucapan tersebut juga mengandung keyakinan yang sangat bermakna dan tetap aktual sampai saat ini, yaitu keyakinan akan potensi dan peran pemuda dalam memelopori perubahan dan kemajuan bangsa. Di tangan pemuda, masa depan bangsa ini akan ditentukan keberlangsungannya.
Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tahunnya seharusnya bisa menjadi tonggak baru para pemuda dalam kerangka memantapkan dan mengonsolidasikan langkah-langkah terbaik dan nyata dalam membumikan nilai-nilai Pancasila dan nasionalisme. Peringatan Hari Sumpah Pemuda hari ini, mengingatkan kita kembali akan sejarah kesadaran anak-anak bangsa pada 93 tahun silam.
Menegaskan Komitmen
Pada tahun ini, Hari Sumpah Pemuda ke-93 mengambil tema Bersatu, Bangkit dan Tumbuh. Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahwa hanya dengan persatuan cita-cita suatu bangsa akan dapat terealisasikan.
Tema Bersatu, Bangkit dan Tumbuh ini sesungguhnya diperuntukan untuk seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi penting karena di tangan pemuda, bangsa Indonesia sangat berharap bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi dan melangkah lebih maju untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi secara signifikan.
Kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan global demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik.
Untuk itu momentum Hari Sumpah Pemuda tahun ini, kiranya harus mampu menjadi perekat persatuan sebagai bangsa untuk bersama-sama bangkit melawan pandemi, serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kokoh melalui kewirausahaan pemuda.
Persatuan bangsa Indonesia sejak 93 tahun yang lalu adalah bukti bersatunya pemuda Indonesia. Tanpa persatuan pemuda, kemerdekan bangsa Indonesia tidak mungkin akan dapat terwujud.
Pada waktu itu dengan keterbatasan media komunikasi, terbatasnya transportasi dan media koneksi lainnya tidak mengurangi semangat pemuda seluruh Indonesia berjumpa merumuskan komitmen kebangsaan menuju kedaulatan. Tanah Air Satu, Bahasa Satu, Bangsa Satu, dalam bingkai kesatuan bangsa Indonesia.
Persatuan Pemuda di masa sekarang juga menjadi penentu kemajuan bangsa Indonesia hari ini dan tetap eksisnya bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Tidak bisa dipungkiri, sekarang ini berbagai fasilitas sudah dapat dengan mudah mempersatukan pemuda. Berbagai perangkat digital sebagai media komunikasi yang tanpa batas, koneksi transportasi dari Sabang sampai Merauke, dan fasilitas lain yang mengindikasikan hilangnya sekat-sekat jarak antar anak bangsa.
Tentunya para pemuda harus mampu dengan bijak menggunakan media digital ini baik dalam hal memilih dan memilah media untuk tujuan positif. Tentunya tujuannya utamanya adalah untuk dapat merajut persatuan dan kesatuan demi kokohnya tonggak nasionalisme.
Agen Perubahan
Peran pemuda sebagai agent of change atau agen perubahan. Implikasinya, bahwa pemuda memiliki peranan untuk menjadi faktor terpenting dari kemajuan bangsa itu sendiri, baik buruknya suatu negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris kekayaan bangsanya. Generasi muda harus mempunyai integritas dalam membangun bangsa dan negaranya, bermoral, nasionalis, berdaya saing, berilmu dan mampu beradaptasi dalam teknologi untuk bersaing secara global.
Fakta yang tak terbantahkan, pemuda Indonesia selalu menjadi pelopor agen perubahan sejak 93 tahun lalu. Mulai dari periode organisasi Pergerakan Nasional sampai reformasi. Mereka selalu menunjukkan kiprahnya untuk berkontribusi bagi banga Indonesia. Tujuannya tak lain adalah agar Bangsa Indonesia memiliki intergritas dan jati diri.
Persatuan yang dirintis oleh para pemuda juga ditumbuhkan dengan mengupayakan keterpaduan (synchrony), dengan jalan menumbuhkan afeksi publik lewat pengibaran bendera dan lagu kebangsaan yang sama. Lagu Indonesia Raya yang semula disepelekan pemerintahan kolonial sebagai lagu keroncong yang tak menggugah, terus-menerus dinyanyikan di berbagai kesempatan sehingga lambat laun menjadi pembangkit emosi kebangsaan yang sama (Yudi Latif, 2019).
Di tengah situasi negara dalam cobaan berat akibat Covid-19 ini, kiranya pemikiran-pemikiran kaum muda untuk negara sangat dibutuhkan ide kreatifnya. Harapan itu akan dapat terwujud dengan tekad satu yakni bersatu, bangkit dan tumbuh menghadapi tantangan-tantangan bangsa ini ke depan.
Bangkitnya nilai persatuan merupakan kekuatan besar yang dapat menjadi benteng pertahanan untuk mempertahankan dan mengelaborasikan identitas kolektif bangsa yang telah diikrarkan 93 tahun lalu. Spirit api kebangsaan tersebut harus selalu dinyalakan. Jangan sampai padam walau dihembus oleh badai apapun.
Selamat Hari Sumpah Pemuda Tahun 2021.
(Oleh: Drs. Ch. Dwi Anugrah, M.Pd., Guru Seni Budaya SMK Wiyasa Magelang)
0 Komentar