KPU Kabupaten Magelang Terima Laporan Satu Nama DPT Diduga Invalid

Dilihat 1645 kali
Ilustrasi KPU tetapkan DPT Pemilu 2024.

BERITAMAGELANG.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang menerima laporan adanya satu nama pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 yang diduga invalid. Karena namanya hanya terdiri dari dua huruf, yakni Mi.

 Komisioner KPU Kabupaten Magelang Siti Nurhayati menyebut, atas laporan itu, pihaknya segera meginstruksikan jajaran Panitia Pengawas Kecamatan (PPK) maupun Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk memastikan kebenarannya.

Kecurigaan itu berasal dari kelompok pendukung salah satu pasangan calon (paslon) Presiden dan Wakil Presiden. "Ada dugaan data invalid karena ada satu pemilih DPT di Kabupaten Magelang namanya hanya dua huruf. M dan i," ujar Nurhayati, Jumat (9/2/2024).

Setelah ditelurusi, lanjut Nurhayati, memang ada warga Kabupaten Magelang dengan nama Mi (54). Dia merupakan warga Dusun Mentengan RT 3/RW 15 Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran. Tidak heran jika nama yang terdiri dari dua huruf itu disangka sebagai data invalid.

"Jadi memang ada warga Desa Sutopati namanya Mi dengan jenis kelamin perempuan. Ternyata betul-betul ada orangnya dan masih hidup. Dicek di DPT online juga ada (namanya terdaftar). Orang tua zaman dulu memang hanya memberikan nama anaknya satu kata saja," sebutnya.

Nurhayati menambahkan, kelompok pendukung salah satu paslon itu menduga ada data invalid sebanyak 2.665 orang di Jateng. Seperti nama pemilih hanya terdiri satu atau dua karakter. "Dan kami sudah membuktikan bahwa Mi datanya valid dan berhak memilih," sambungnya.

Kategori lain, kata dia, seperti usia pemilih masih di bawah 17 tahun. Padahal usia tersebut berhak memilih jika sudah menikah. Asalkan bisa dibuktikan dengan surat keterangan dari Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.

Ada pula yang baru berusia 17 tahun saat hari pemungutan suara. Meski belum memiliki KTP-el, tapi mereka bisa membawa Surat Keterangan (Suket) dari disdukcapil. Di Kabupaten Magelang pun ada permasalahan serupa. Tapi, dia tidak merinci jumlahnya. 

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar