BERITAMAGELANG.IDÂ - Kebakaran hutan lindung Gunung Sumbing wilayah Kabupaten Magelang hingga kini belum padam. Jumlah personil yang terlibat dalam proses pemadaman kebaran hutan Gunung Sumbing mencapai 116 orang.Â
Ratusan personil tersebut, Rabu (14/8) pagi telah bergerak ke lokasi untuk melanjutkan proses pemadaman dengan alat seadanya.
"Kita melibatkan ratusan personil dari TNI Polri, Perhutani, dan Relawan," kata Wakapolres Magelang Kompol Eko Mardiyanto di lokasi Basecamp Butuh, Desa Temanggung Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang, Rabu (14/8).
Mengingat luas medan yang terbakar itu, lanjut Eko, tim dibagi dalam tiga regu yang berangkat dari beberapa titik.
"Tim tersebut berangkat dari Basecamp Adipuro sebanyak 54 personil, dari Basecamp Butuh sebanyak 39 orang dan dari Basecamp. Banaran sebanyak 17 orang," imbuhnya.
Sesuai data yang diperoleh, kebakaran awal terjadi pada Minggu (11/8) di hutan area petak Mangli Kedu Utara Desa Sukomakmur Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.
Luas yang terbakar mencapai 38,80 hektar itu merupakan padang savana fungsi hutan lindung.
Kemudian akibat angin kencang, pada Selasa (13/8) api terbawa angin ke arah savana yang penuh vegetasi rumput kering ke petak Desa Temanggung Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang dengan luasan mencapai 5 ha.
Hingga saat ini, Rabu (14/8) kebakaran belum bisa dipadamkan akibat kencangnya angin, tidak ada sumber air, minim alat dan sulitnya medan. Jumlah itu diperkirakan masih akan bertambah mengingat hingga kini kebakaran masih berlangsung.
"Proses pemadaman api menggunakan peralatan seadanya. Medan juga sulit dan banyaknya rumput kering," kata Pengelola Basecamp Butuh, Kaliangkrik, Kelik Setyawan.
Menurut Lilik, lokasi kebakaran masih berada di hutan lindung Perhutani, jauh dari lokasi pemukiman dan lahan pertanian.
"Kondisi masih aman, masyarakat tetap beraktifitas seperti biasa dan membantu upaya pemadaman," ungkapnya.
Untuk sementara Pehutani memperkirakan kerugian akibat kebakaran tersebut mencapai Rp. 6.570.000 lebih.
0 Komentar