Pasar Desa Bandongan Diresmikan, Buka Setiap Hari

Dilihat 1798 kali
Assisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso memotong tumpeng sebagai tanda peresmian pasar harian Bandongan, Minggu (2/1).

BERITAMAGELANG.ID - Pasar desa merupakan instrumen pendayagunaan berbasis kemandirian yang salah satu fungsinya sebagai sumber pendapatan desa, sekaligus meningkatkan ekonomi dan menumbuhkan gairah industri kecil masyarakat melalui pengembangan pasar.


Assisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso mendukung serta menyambut baik pembukaan pasar harian Desa Bandongan, sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Desa setempat dan segenap perangkat atas dibukanya pasar harian Bandongan ini.


"Semoga pasar ini dapat membawa manfaat dalam upaya mendorong dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di Kabupaten Magelang khususnya Desa Bandongan," demikian sambutan tertulis Bupati Magelang yang disampaikan Iwan Sutiarso saat Peresmian dan Pembukaan Pasar Harian Desa Bandongan Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang, Minggu (2/1).


Dalam kesempatan itu, Iwan berpesan agar sarana dan prasarana serta fasilitas pasar senantiasa dirawat dan dijaga bersama agar kondisinya tetap layak digunakan sebagai pasar harian.


"Kepada para penjual, konsumen dan semua pihak, harus senantiasa bersama menjaga kebersihan, ketertiban dan kenyamanan, agar pasar harian ini semakin berkembang," pesannya.


Pasar Bandongan juga diharapkan bisa menjadi sentra bergeraknya gairah ekonomi masyarakat sekaligus menjadi sarana transaksi jual beli komoditas asli Bandongan, seperti beras, rempah-rempah, telur, daging dan sebagainya.


Kepala Desa Bandongan, Sujono menyampaikan, Perdes yang diajukan ke Bupati sudah turun tanggal 30 Desember lalu. Hal itu sebagai payung hukum Pemdes Bandongan untuk pasar desa ini.


Menurut Sujono, pasar ini sudah berdiri tahun 1083, namun hingga 2019, pasar ini mangkrak.


"Karena itu saya bersama lembaga, BPD, PKK, Karang Taruna dan Bumdes bersama-sama memperbaiki pasar ini lagi," ungkapnya.


Untuk merevitalisasi pasar ini, Pemdes mengambil dana desa sebesar Rp350 juta. Tahun ini akan dianggarkan lagi untuk menyempurnakan.


Disebutkan pula, selama perjalanan dibangun, pasar ini belum memberikan kontribusi kepada desa. Maka dengan ditata kembali, seluruh pedagang dikumpulkan dan mereka mulai melaksanakan kewajiban seperti membayar retribusi harian.


"Kemudian ada yang sewa per bulan dan per tahun seperti yang sudah diatur dalam Perdes," terangnya.


Ia menyebutkan, jumlah pedagang los ada 176, kios sebanyak 106 dan 30 los kuliner.


"Ini belum menampung seluruhnya, seperti los tembakau dan kerajinan. Insya Alloh tahun ini kita anggarkan lagi menampung 76 orang lagi atau lebih," ujarnya.


Untuk kios sebagian sudah ditempati dan ada yang belum. Dengan diresmikan pasar ini, maka seluruh pedagang memiliki kewajiban memberikan kontribusi yang sudah disepakati dalam Perdes.


Peresmian ini sekaligus menjadikan Pasar Bandongan sebagai pasar harian. Kalau sebelumnya, pasar ini hanya buka di pasaran Pon (penanggalan Jawa).


Ada dua pasar, untuk harian merupakan pasar tradisional. Kemudian pasar hewan dibuka saat Pon dan Kliwon. Sedangkan kuliner sudah berjalan mulai minggu lalu. Rest Area masih ada 5 kios yang belum selesai pembangunannya.


Di pasar ini juga akan dijadikan pasar sayur selama 24 jam dalam sehari.


"Saya sudah berkomunikasi dengan teman-teman Bumdes, kepala pasar dan berkomunikasi dengan teman pedagang di Sukomakmur Kajoran dan Ngablak untuk ditarik di sini. Sehingga Bandongan akan menyediakan barang sayuran yang masyarakat tidak perlu lari ke Kota (Magelang) karena di sini lebih dekat. Ini sedang kita bangun," imbuh Sujono.


Sementara itu, peresmian pasar Harian Bandongan ini ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Assisten Ekonomi dan Pembangunan, Iwan Sutiarso dan penandatanganan prasasti.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar