BERITAMAGELANG.ID - Kebakaran hebat melanda Pabrik AAM (Anugerah Abadi Magelang) di Demesan, Tempuran, pada Minggu (8/12), menghanguskan hampir seluruh bangunan pabrik garmen tersebut. Meski situasi sangat berat, pihak manajemen segera mengambil langkah cepat untuk memastikan keselamatan karyawan dan kelangsungan operasional perusahaan.
Menurut Supervisor AAM, Zidna Sa'adah, pihaknya langsung merumuskan kebijakan pasca kebakaran.
"Kami sedang fokus pada pengamanan data dan evaluasi dampak kebakaran. Keselamatan karyawan tetap menjadi prioritas utama kami," ujarnya saat dihubungi.
Kebijakan untuk Karyawan
Dalam pengumuman resmi, manajemen mengatur kebijakan terkait kehadiran karyawan pada Senin, 9 Desember 2024. Divisi Office, HRD, dan Accounting diminta masuk untuk koordinasi. Tim Exim dan PPIC akan diatur oleh kepala divisi, sementara divisi Cutting hanya bagian administrasi yang bertugas. Karyawan lainnya diliburkan hingga ada informasi lebih lanjut.
Kronologi dan Penanganan Awal
Menurut Zidna, saat kebakaran terjadi, pabrik dalam kondisi tidak beroperasi, dengan kelistrikan produksi dinonaktifkan.
"Dugaan awal api berasal dari aliran listrik di UPS (Uninterruptible Power Supply) yang digunakan untuk mendukung server dan CCTV," jelasnya.
Sumber informasi di lapangan juga menyebutkan sempat terdengar ledakan di area kantor, yang kemungkinan berasal dari baterai UPS.
Api pertama kali terlihat sekitar pukul 12.30 WIB, dan tim pemadam kebakaran dari Kecamatan Tempuran tiba di lokasi pada pukul 13.00 WIB, disusul unit tambahan dari beberapa wilayah. Proses pemadaman berlangsung hingga seluruh titik api berhasil dikendalikan.
Kerugian dan Langkah Pemulihan
Pihak manajemen belum dapat memberikan estimasi kerugian akibat kebakaran ini, mengingat dampaknya yang cukup luas. Namun, Zidna memastikan bahwa langkah-langkah pemulihan sudah mulai direncanakan.
"Kami sedang berupaya menyusun rencana pemulihan agar operasional dapat berjalan kembali. Kami juga akan menjaga komunikasi terbuka dengan seluruh karyawan untuk memastikan tidak ada yang merasa terabaikan," tambahnya.
Dukungan Publik dan Pemerintah
Kejadian ini menarik perhatian warga sekitar dan karyawan yang terdampak. Urip Pudjianto, warga Tempuran, mengaku prihatin dan berharap pihak perusahaan bisa segera bangkit.
"Saya berharap pabrik ini segera pulih, karena banyak warga yang menggantungkan hidupnya di sini," ujarnya.
Sikap tegas dan respons cepat dari manajemen Pabrik AAM menunjukkan komitmen mereka untuk memulihkan operasional sekaligus menjaga kesejahteraan karyawan di tengah musibah besar ini. (Dim)
0 Komentar