Petugas Jihandak Jinakkan Bom di Ruas Jalan Soekarno Hatta

Dilihat 1481 kali

BERITAMAGELANG.ID - Suasana di depan Kantor KPU Kabupaten Magelang tiba-tiba riuh, Rabu (19/09) siang. Tampak sekerumunan orang berorasi menyampaikan penolakan atas hasil perhitungan suara Pemilu di KPU Kabupaten Magelang.

Seseorang memprovokasi massa dan mencoba merangsek masuk Kantor KPU setempat. Ketua KPU Kabupaten Magelang sempat menemui para pendemo, namun tidak menemukan kesepakatan.

Ketegangan antara massa dan aparat kepolisian tak terbendung. Mereka saling dorong dan melakukan aksi pembakaran ban. Polres Magelang pun mengerahkan pasukan Dalmas dan memadamkan api serta membubarkan kerumunan massa menggunakan meriam air (water canon).

Ketika massa sudah meninggalkan lokasi kantor KPU, jajaran Polres Magelang menemukan sebuah tas yang dicurigai berisikan bom. Tim penjinak bahan peledak pun dikerahkan untuk mengamankan tas tersebut. Terbukti, tas tersebut berisi bom dan kemudian diledakan dalam radius jarak aman.

Persitiwa tersebut terangkai dalam Simulasi Pengamanan Pemilu 2019, yang digelar Kepolisian Resor Magelang, Rabu (19/09) di ruas jalan Soekarno Hatta, Kota Mungkid.

"Kita berharap bersama kejadian yang kita saksikan ini hanya terjadi pada saat ini saja, tidak terjadi di kemudian hari. Kita jaga bersama, berdoa bersama, dan kawal bersama Pesta Demokrasi di wilayah Kabupaten Magelang nanti dalam memilih Kepala Desa, anggota Legislatif, dan Presiden 2019 agar bisa berjalan aman, nyaman, baik, sejuk dan kondusif," ujar Kapolres Magelang AKBP Hari Purnomo usai kegiatan Simulasi Pengamanan Pemilu 2019.

Jumlah personil yang disiagakan Polres Magelang untuk pengamanan kegiatan Pemilu 2019 berjumlah 823 personil.

"Tapi itu hanya dari Polri, nanti kita akan dibackup juga dari rekan-rekan TNI maupun dinas-dinas terkait," lanjut Hari.


Kapolres Magelang AKBP Hari Purnomo memberi keterangan pers usai Simulasi Pengamanan Pemilu 2019

Hari mengaku, pihaknya sudah melakukan pemetaan dalam rangka mengidentifikasi potensi-potensi kerawanan yang sekiranya muncul di wilayah Kabupaten Magelang. Mengacu dari pelaksanaan Pilkada 2018, penyelenggaraan pesta demokrasi memilih pemimpin Gubernur Jawa Tengah maupun Bupati Magelang berjalan sangat aman dan kondusif.

"Namun demikian, tetap kita melakukan upaya untuk mengantisipasi manakala terjadi adanya potensi-potensi kerawanan," imbuhnya.

Yang menjadi titik atau konsentrasi Polres Magelang dalam mengantisipasi kerawanan di antaranya adalah perilaku-perilaku black campaign (kampanye hitam) dan money politic (politik uang), terutama black campaign di media sosial.

"Ini yang harus kita antisipasi karena adanya berita hoax, ujaran kebencian ini dapat memicu terjadinya kerusuhan di dunia nyata. Dalam rangka untuk mengantisipasi itu, kita mempunyai tim sebegaimana pada pelaksanaan Pilkada kemarin, namanya tim ABC 'Anti Black Campaign' yang terus bekerja melakukan patroli siber mengecek akun-akun yang sarat dengan ujaran kebencian dan provokasi," bebernya.

Namun, Hari mengaku belum pernah menemukan pelanggaran selama Pilkada 2018. Pihaknya terus berupaya secara preventif dan bahkan penegakan hukum terhadap mereka yang melakukan tindakan black campaign. 

"Kita juga lakukan koordinasi dengan dinas terkait, dalam hal ini Dinas Kominfo untuk melakukan blocking akun-akun media sosial yang menyebarkan hoax, ujaran kebencian, dan provokasi," tandasnya. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar