Pinea Forest Mangli Tawarkan Sejuknya Bernafas di Alam Bebas

Dilihat 2032 kali
Destinasi Wisata Hutan Pinus Pinea Forest Mangli, tawarkan sejuknya alam untuk bernafas bebas tanpa batas dan sangat bagus untuk spot foto wedding.

BERITAMAGELANG.ID - Mengunjungi Desa Wisata Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, terasa kurang lengkap jika tidak berwisata ke hutan pinus Pinea Forest Mangli. Destinasi berhawa sejuk dengan hijaunya pohon itu, seakan membuat pengunjung bernafas bebas tanpa batas karena oksigen alami yang melimpah.

Di Pinea Forest Mangli, wisatawan dimanjakan dengan pemandangan alam yang indah, karena bisa melihat beberapa puncak gunung yang seakan berada di jengkal kepala, seperti puncak gunung Merbabu, Telomoyo, Andong dan termasuk puncak kembar Gunung Sindoro dan Sumbing.

"Hutan pinus yang pohonnya besar menjulang tinggi ke atas langit, tentu umurnya sudah ratusan tahun. Apalagi dilengkapi berbagai fasilitas mainan anak-anak, termasuk kolam pemandian," ujar wisatawan asal Yogyakarta, Priyono, Kamis (25/1/2024).

Tiket masuk ke Pinea Forest sebesar Rp30.000 sudah termasuk parkir, sneck dan kopi yang disediakan pengelola di resto. Sedangkan bagi wisatawan yang hendak eksplor keliling hutan, bisa menggunakan ATV atau minitrail dengan biaya sewa Rp10.000.

Kawasan hutan pinus seluas 41 hektar di Desa Girirejo tersebut, bisa digunakan untuk kegiatan outbond, jogging track, amphiteater, glam camp, camper pan, spot foto wedding, ATV dan playground anak-anak.

Destinasi wisata yang memiliki pemandangan alam nan hijau dan sejuk, karena menawarkan panorama indah yang menawan. Apalagi desa yang terletak di dataran dengan ketinggian rata-rata 1.370 mdpl tersebut, merupakan pintu masuk wisatawan minat khusus pendaki Gunung Andong.

Menuju Desa Girirejo, jika perjalanan dari Yogyakarta, ditempuh dengan waktu sekitar 90 menit. Desa yang memiliki banyak pemandangan alam, seperti kawasan hutan pinus yang batangnya menjulang tinggi ke langit, membuat udaranya menjadi sejuk. Selain Pinea Forest, Desa Girirejo juga dikenal sebagai desa wisata religius, yakni Makam Mbah Mangli.

Menjadikan destinasi wisata minat khusus, maka pemerintah desa (Pemdes) Girirejo, terus dikembangkan untuk menjadi desa wisata sebagai implementasi kawasan wisata yang sudah ada, seperti wisata religius Makam Mbah Mangli yang hampir setiap malam Jumat ramai dikunjungi wisatawan untuk berziarah.

Kepala Desa Girirejo, Slamet Riyadi mengatakan, Sumber Daya Alam (SDA) yang tersebar di 10 dusun di Desa Girirejo, Ngablak, Magelang ini, merupakan kekayaan yang tidak dimiliki oleh desa lain.

"Begitu juga dengan Sumber Daya Manusia (SDM) nya juga tangguh, mayoritas penduduknya sebagai petani, baik petani sayuran maupun holtikulra lainnya," ujarnya.

Terkait kawasan hutan pinus yang menjadi destinasi wisata baru Desa Girirejo, dikembangkan bekerja sama dengan Perum Perhutani sebagai pemangku kawasan hutan.

"Pinea Forest Mangli, merupakan destinasi wisata alam dengan keindahan hutan pinus, dengan slogan 'Saat Bernafas Bebas Tanpa Batas," lanjutnya

Di Pinea Forest Mangli, wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan alam berupa hutan pinus yang pohonnya besar menjulang tinggi ke atas langit, dengan berbagai fasilitas mainan anak-anak, termasuk kolam pemandian.

"Yang jelas view-nya bagus untuk berfoto bersama teman dan keluarga," terang Slamet.

Desa Girirejo menunggu petualangan pengunjung untuk datang kembali. Karena secara administratif merupakan salah satu desa dari 17 desa yang ada di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Luas wilayah Desa Girirejo mencapai 628.287 Ha, dengan jumlah penduduk sekitar 5.106 orang jiwa, tersebar di 10 dusun.

Meliputi Dusun Mangli, Mantran Wetan, Gondangan Wetan, Mantran Kulon, Pendem, Gondangan Kulon, Srigading, Gogik, Dempel, dan Dusun Sawit. Nantinya, ke 10 dusun ini dikembangkan sesuai dengan potensinya, dengan cara memanfaatkan halaman pekarangan rumah warga.

Seperti Dusun Mangli mengembangkan tanaman bunga, dusun lain mengembangkan tanaman kopi dan seterusnya, sehingga antara dusun satu dengan yang lain berbeda dalam budidaya tanaman.

Potensi Desa Girirejo adalah sektor pertanian, terdapat pertanian holtikultura dengan komoditas unggulan berjenis kubis, cabai, wortel, dan lain-lain. Sektor peternakan, sebagian masyarakat beternak, sapi, ayam kampung, domba, dan angsa. Sektor UMKM, terdapat gabungan kelompok tani yang bergerak pada bidang produksi pembibitan cabai, ada pula yang membuat usaha warung rumahan dan jual beli sayur.

Pada sektor pariwisata, terdapat wisata pendakian gunung andong yang terbagi menjadi tiga jalur pendakian, yaitu jalur yang melalui Dusun Sawit, Dusun Pendem, dan Dusun Gogik, dengan prasarana berupa jalan yang sebagian besar sudah diaspal, drainase yang berupa sungai, jaringan telekomunikasi, jaringan listrik, dan jaringan air bersih yang bersumber dari mata air Gunung Andong.

Hebatnya lagi, dalam pengelolaan sampah Desa Girirejo menjadi juara satu tingkat Kabupaten Magelang pada lomba Desa Demar Mengolah Sampah (Degemes) tahun 2023, dan tahun 2024 menjadi juara pertama tingkat Provinsi Jateng. Tahun ini juga Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) maju lomba tingkat nasional.

Dalam pengelolaan sampah, bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII) Yogyakarta sebagai mendamping dalam mengolah sampah.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar