Pohon Bodhi Jadi Inspirasi Seniman Lukis Borobudur

Dilihat 1973 kali
Pelukis Borobudur Easting Medi, dengan berbagai lukisan di bawah pohon Bodhi yang ada di komplek Taman Wisata Candi Borobudur
BERITAMAGELANG.ID - Pelukis asal Borobudur, Easting Medi, terinspirasi menjadikan daun Bodhi sebagai tema berbagai lukisannya. Ia melukis daun Bodhi karena menemukan keunikan pada daun yang terdapat pada relief-relief candi Borobudur.

"Sejak kecil saya sudah sering ke Candi Borobudur bersama teman-teman. Saya suka mengamati relief-relief, relung, stupa dan sebagainya. Suatu ketika saya duduk beristirahat di bawah pohon rindang, sejuk dan  tenang, yang ternyata itu adalah pohon Bodhi. Beranjak dewasa, saya mulai melukis dengan tema Buddha dan daun Bodhi, yang selalu mengingatkan saya akan memori di waktu kecil. Romantika anak-anak yang sangat menyenangkan dan membahagiakan, saat saya duduk di bawah Pohon Bodhi sambil menikmati kemegahan Candi Borobudur," kata Easting sambil melukis di komplek Borobudur, Senin (31/8/2021).

Lebih lanjut Easting Medi memaparkan keunikan dari daun Bodhi ini, sehingga menjadi sumber inspirasi karya lukisannya. Menurutnya, bentuk daunnya yang bulat, kemudian ada ekornya dan uratnya nampak jelas. Kemudian warna daun mudanya ada dari warna merah tua, hijau warna tuanya, daun yang berguguran berwarna kuning atau oranye.

Melihat lukisan Easting Medi tersebut, nyatanya relief Candi Borobudur mampu memberikan inspirasi untuk berkarya.

Menurutnya, dapat ditarik semacam benang merah, bahwa ada korelasi antara nilai edukasi relief pohon Bodhi Candi Borobudur, kemudian wujud nyata dari pohon Bodhi itu sendiri, hingga hasil karya yang luar biasa.

"Ini menjadi sesuatu yang menarik, pengunjung bisa mengamati secara langsung pohon Bodhi, sekaligus mendapatkan nilai edukasinya," kata Pujo Suwarno, Marketing & Sales VP, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero).

Ia mengatakan, Candi Borobudur merupakan salah satu bentuk pelajaran untuk mencapai kesempurnaan, sebuah buku pendidikan yang terbuka tentang nilai-nilai kesempurnaan yang universal. Disebut sebagai salah satu Centre for Excellence di Indonesia, maka Candi Borobudur harus terus dikembangkan, menjadi ilham inspirasi penciptaan karya-karya terbaik anak bangsa.

Keberadaan Candi Borobudur tidak hanya untuk dikagumi keindahannya, namun juga harus dipertahankan fungsinya sebagai sumber inspirasi. Sebagai sebuah daya tarik wisata, unsur pendidikan menjadi nilai utama yang harus disampaikan kepada pengunjung, sehingga mendapatkan pengalaman berwisata yang jauh lebih bernilai. 

"Salah satu nilai pendidikan yang dapat dipelajari dari relief Candi Borobudur adalah pohon Bodhi atau Ficus Religiosa. Dimana ketika Pangeran Sidharta bertapa di bawah pohon Bodhi ini, beliau mendapatkan pencerahan," jelas Pujo.

Saat berwisata ke Candi Borobudur, pengunjung juga dapat melihat dan mengamati secara langsung pohon Bodhi, yang tersebar di beberapa titik lokasi di dalam area Taman Wisata Candi Borobudur.

Mengingat saat ini masih dalam kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan destinasi Candi Borobudur belum dapat dikunjungi secara langsung, masyarakat dapat mengakses video-video edukasi Borobudur Content Series melalui media sosial TWC.

"Dalam memberikan konten edukasi ini, kami berkolaborasi dengan para pelaku wisata dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kawasan Borobudur. Secara berkelanjutan, kami akan terus memberikan nilai-nilai edukasi secara berkala kepada masyarakat, melalui media-media, salahsatunya social media. Sehingga besar harapan, upaya kami ini dapat mendukung Sustainability Tourism menuju Quality Tourism," kata Pujo.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar