Puskesmas Grabag 1 Dorong Layanan Kesehatan di Sekolah

Dilihat 92 kali
Lokakarya mini Puskesmas Grabag 1 dengan pemangku kebijakan wilayah dan pihak sekolah.

BERITAMAGELANG.ID - Puskesmas Grabag 1 mendorong pelaksanaan program kesehatan di lingkungan sekolah. Menjaring pelajar menjadi relawan layanan kesehatan masyarakat. 

Sejumlah program pelayanan digagas Puskesmas Grabag 1 yang melibatkan pelajar sekolah menengah atas. Antara lain pembinaan kader Saka Bakti Husada, pembinaan usaha kesehatan sekolah, dan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Puskesmas Grabag 1 saat ini membina 112 kader Saka Bakti Husada. Mereka bisa membantu petugas puskesmas melakukan pemeriksaan awal pasien sebelum menjalani pemeriksaan lanjutan. 

Saka Bakti Husada (SBH) adalah Satuan Karya Pramuka yang fokus pada bidang kesehatan. Satuan ini bertujuan mendidik kader pembangunan kesehatan yang dapat menerapkan norma hidup sehat di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Ada enam krida atau bidang pelayanan, yaitu bina keluarga sehat, bina lingkungan sehat, pengendalian penyakit, bina gizi, bina obat, serta bina perilaku hidup bersih dan sehat.

"Kami sekarang punya 112 kader dari anak-anak SMA. Sudah ada masing-masing tugasnya sesuai krida. Tiap krida ada kriteria kesehatannya. Semua sudah kami latih dan kami lantik jadi kami legal," kata Kepala Puskesmas Grabag 1, drg Rury Suryani.

Kader Saka Bakti Husada dibekali kemampuan mengukur tinggi dan berat badan, mengukur tensi, dan membantu teman di sekolah mengisi screening mandiri kesehatan.

Mereka bisa diperbantukan saat petugas kesehatan melakukan cek kesehatan gratis di sekolah.

"Sehingga ketika kami datang cek kesehatan tidak repot lagi. Contohnya di SMA 1 Grabag itu sekali cek kesehatan gratis bisa lebih dari 1.000 anak," terangnya.

Dalam pemaparan hasil monitoring evaluasi program kesehatan tahun 2025, drg Rury Suryani menjelaskan beberapa layanan kesehatan yang diadakan di sekolah.

Selain cek kesehatan gratis dan sosialisasi perilaku hidup bersih, Puskesmas juga memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan, pemeriksaan gizi, palpasi tiroid, pemeriksaan haemoglobin, monitoring konsumsi tablet tambah darah, serta evaluasi kesehatan lingkungan sekolah dan kantin.

Dalam lokakarya mini lintas sektor triwulanan, Senin (24/11), Puskesmas Grabag 1 membuka forum evaluasi kinerja, pembahasan kendala, dan penyusunan rencana tindak lanjut program kesehatan di lingkungan pendidikan.

Kegiatan rutin tiga bulanan ini melibatkan berbagai sektor untuk memperkuat pembinaan kesehatan sekolah di 60 institusi pendidikan wilayah kerja Puskesmas Grabag 1.

Camat Grabag, Sri Utari menegaskan pentingnya usaha kesehatan sekolah (UKS) sebagai bagian integral menciptakan lingkungan sekolah yang sehat.

"Program UKS secara langsung meningkatkan kemampuan hidup sehat siswa. Lingkungan sekolah yang sehat meningkatkan konsentrasi belajar dan potensi diri. Sekaligus membentuk kebiasaan sehat dan mencegah penyakit pada anak usia sekolah," kata Sri Utari.

Dalam sambutannya, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Magelang, Vibrianto Adhitiawan Candra, menyoroti sejumlah kendala pelaksanaan UKS di wilayah Puskesmas Grabag 1.

Kendala tersebut diantaranya, sarana UKS yang masih minim. Sekolah terbatas anggaran untuk melakukan pembenahan kelengkapan usaha kesehatan.

"Masih banyak guru pembina UKS yang belum memiliki pengetahuan dan keterampilan memadai terkait Trias UKS. Semua pihak harus mengambil peran. Mulai dari Puskesmas, sekolah, hingga lintas sektor termasuk kecamatan dan dinas pendidikan," ujarnya.

Lokakarya mini menghasilkan komitmen bersama untuk memperkuat koordinasi lintas sektor, meningkatkan pendampingan puskesmas, serta memperbaiki fasilitas UKS.

Puskemas Grabag 1 akan terus mengembangkan strategi edukasi kesehatan sekolah yang berkelanjutan.

"Masyarakat, termasuk para kepala desa, pihak sekolah, dan para siswa semua mendukung. Kalau semua kami lakukan sendiri tenaga kami tidak cukup," imbuh Kepala Puskesmas Grabag 1, drg Rury Suryani.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar