Rakornas Percepatan Pengembangan 5 DPSP Semester I Digelar di Hotel Plataran Heritage Borobudur

Dilihat 2016 kali
WORKSHOP. Investor potensial dihadirkan, workshop penyempurnaan promosi investasi dilakukan.

BERITAMAGELANG.ID - Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super prioritas (DPSP) di Indonesia digelar di Hotel Plataran Heritage Borobudur, Kamis-Jumat (20-21/7/2023). 

Rakornas menghadirkan dua agenda penting. Pertama, Forum Investasi yang terdiri kegiatan Workshop Peningkatan Materi Promosi Investasi dan Gala Dinner bersama Investor Potensial pada 20 Juli 2023. Dilanjutkan Rapat Koordinasi Tingkat Menteri yang dilaksanakan 21 Juli 2023. Dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjahitan.

"Rakornas ini dalam rangka percepatan pengembangan 5 DPSP semester I tahun 2023," tegas Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB), Agustin Peranginangin.

Akselerasi pengembangan 5 DPSP di Indonesia memiliki urgensi yang tinggi. Pasca pandemi Covid-19, percepatan pemulihan ekonomi harus segera dioptimalkan. Perbaikan ekonomi dan kualitas hidup berkaitan dengan kemaslahatan banyak orang. "Kaitannya untuk mensinergikan serta merumuskan strategi akselerasi pengembangan 5 DPSP yang harus diselesaikan pada tahun 2024 terutama dari sisi investasi swasta", ujarnya. 

Sementara itu, Rakornas diawali dengan Kegiatan Workshop Peningkatan Promosi Investasi yang di ikuti oleh 3 Badan Pelaksanan Otorita Pariwisata (Labuan Bajo, Toba dan Borobudur), Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK/Mandalika dan Likupang) dan Dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (DPMPTSP) dari Provinsi/kabupaten/Kota di 5 DPSP.

Workshop bertujuan menyempurnakan materi promosi investasi yang sebelumnya sudah dirancang. Selain itu, agar DPMPTSP bisa lebih termotivasi untuk secara proaktif ikut serta dalam kegiatan-kegiatan promosi investasi yang diselenggarakan oleh berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dan mendorong DPMPTSP dan BPOP agar proaktif dalam menjemput peluang investasi, terutama membantu investor untuk pengurusan perijinan dan pendampingan yang diperlukan.

Narasumber dalam kegiatan workshop berasal dari International Finance Corporation/ IFC (World Bank Group) yang telah bekerja sama dengan ketiga Badan Pelaksana Otorita Pariwisata dalam hal strategi promosi investasi. Selain itu narasumber dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal akan memberikan materi terkait investasi yang diperlukan oleh peserta.

Selanjutnya, peserta workshop akan diminta untuk mengirimkan berbagai materi promosi investasi yang akan ditelaah oleh pihak IFC. Lalu, akan diberikan masukan-masukan agar materi yang ada dapat dipromosikan pada berbagai kegiatan promosi investasi, di antaranya adalah International Tourism Investment Forum yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 26 – 27 Juli 2023.

Pada kesempatan ini, setiap Badan Pelaksana Otorita Pariwisata dan Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK diberikan kesempatan untuk mengundang 3 investor potensial. Diskusi antara calon investor potensial dengan Direksi Badan Pelaksana Otorita Pariwisata maupun Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK akan dibuka.

 â€œApabila ada isu yang perlu diangkat ke tingkat rapat Menteri, maka dapat menjadi bahan masukan untuk laporan Menteri Parekraf pada rapat koordinasi 5 DPSP yang diselenggarakan pada 21 Juli 2023. Kehadiran para investor menjadi angin segar dan positif. Akselerasi pembangunan yang dilakukan pemerintah dapat segera direalisasikan sesuai target yang ditentukan," jelasnya.

Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenko Marves, Rustam Effendi mengatakan Badan Pelaksana Otorita Pariwisata agar jangan terjebak hanya mempromosikan Zona Otorita saja.

"Namun juga terus memperkuat peran koordinasi investasi di kawasan koordinatif, sehingga pertumbuhan dapat selaras, inklusif dan saling menguatkan yang pada akhirnya meningkatkan daya saing Kawasan," jelasnya.

Senada dengan hal tersebut, Asisten Deputi Bidang Akses Permodalan Kedeputian Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenko Marves, Suparman menyampaikan, diharapkan komunikasi yang terjalin dapat mempercepat investasi, dan menciptakan kesejahteraan bagi Indonesia melalui sektor pariwisata.

Adapun lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) terdiri dari Toba, Borobudur, Labuan Bajo-Flores, Mandalika dan Likupang.

DPSP Toba, Borobudur, dan Labuan Bajo-Flores dikelola oleh Badan Otorita yang merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

DPSP Mandalika dan Likupang telah dibentuk Kawasan Ekonomi Khusus yang dikelola oleh Badan Usaha, yaitu PT Pengembangan Pariwisata Indonesia/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang mengelola KEK Mandalika dan PT Minahasa Permai Resort Development yang mengelola KEK Likupang.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar