Sambut Bulan Rajab, Ribuan Masyarakat Berselawat di Dusun Bateh, Pakis

Dilihat 731 kali
Foto: dokumentasi Dusun Bateh

BERITAMAGELANG.ID - Bulan Rajab disambut suka cita oleh umat Islam. Ada yang mengawalinya dengan puasa sunnah, ada juga kegiatan-kegiatan positif lainnya.


Dalam rangka menyambut bulan Rajab, Dusun Bateh, Kelurahan Bawang, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang menggelar Bateh Berselawat. Ribuan masyarakat antusias mengikuti Bateh Berselawat dalam rangka memasuki bulan Rajab, Rabu (24/1/2024).


Rajab bagi umat Muslim diyakini sebagai bulan yang penuh rahmat sehingga dianjurkan untuk berpuasa dan berselawat. Meski selawat baru dimulai pukul 20.00 WIB, sejak pukul 16.00 WIB, masyarakat sudah antusias dan datang terlebih dahulu agar mendapat tempat duduk paling depan.


Inisiator acara sekaligus sesepuh Desa Bateh, Muhammad Hisyam menyampaikan acara selawat menghadirkan Majelis Gandrung Nabi bersama Gus Zaman Asekal. Gandrung Nabi adalah majlis dzikir dan selawat yang berasal dari Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) yang sedang naik daun.


"Lebih dari 10 judul lagu selawat dilantunkan pada acara tersebut, mulai dari Nasabe Kanjeng Nabi, Alal Musthofa, Robbi Qud Aurosani, Asmane Wali Songo dan masih banyak lagi," ungkap Muhammad Hisyam.


Kegiatan ini juga sebagai bentuk apresiasi untuk masyarakat yang selalu gotong royong dan bekerja sama dengan potensinya masing-masing. Di masa yang serba modern dan kesibukan masyarakat yang kian beragam, warga Bateh masih tetap konsisten untuk merawat tradisi selawatan dan mengaji.


"Kami setiap Senin juga ada kegiatan 'Ngaji Senen' untuk ibu-ibu, kemudian untuk malam Sabtu juga ada selawatan untuk semua masyarakat dari berbagai usia," lanjutnya.


Dirinya berharap adanya tradisi ini bukan hanya sekedar menjadi ajang tontonan, namun bisa menjadi pedoman dan tuntunan bagi masyarakat.


Salah satu pengunjung asal Boyolali, Muhaimin (35) yang hadir bersama rekan-rekannya mengaku antusias dan senang mengikuti sholawatan di Dusun Bateh. Meski harus berdesakan dan menempuh perjalanan lebih dari 50 kilometer, Muhaimin merasa terhibur jiwanya maupun imannya.



Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar