Sendang Kamulyan Terus Berbenah Dengan Renovasi

Dilihat 1331 kali
Air Sendang Kamulyan ditampung kemudian disalurkan dalam bentuk pancuran. Lokasi tersebut juga dilengkapi dengan kamar ganti
BERITAMAGELANG.ID - Sendang Kamulyan sebuah tempat sumber mata air di sebelah timur Candi Pawon di Dusun Brojonalan Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur, kini semakin tertata setelah dipoles oleh proyek pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.

Kendati belum sepenuhnya jadi, wujud bangunan dan konsep wisatanya kian terlihat. Dimana sebelumnya sendang tersebut hanyalah mata air di pinggir Sungai Progo dengan sarana dan prasarana apa adanya.

"Jalan menuju ke sendang yang awalnya merupakan jalan setapak biasa, kini sudah berwujud jalan dan tata rambat tangga dengan lantai batu alam.

Ditambah ada bangunan dengan corak Jawa, serta puluhan tiang lampu, yang kebetulan baru terpasang, kian menambah suasana tempat wisata sendang tersebut," ucap Kepala Desa Wanurejo, Edy Suryantono, Jumat (24/9/2021).

Selain itu di atas sendang juga sudah dibuatkan pelataran yang cukup luas dan difasilitasi tempat duduk untuk istirahat, karena kompleks sendang tersebut berada di Jalur Aksis Budaya, sebuah jalur untuk pejalan kaki, penghubung Candi Mendut, Candi Pawon dan Candi Borobudur.

"Semoga jalur ini ke depan bisa bermanfaat untuk warga, karena dilintasi wisatawan, dimana warga bisa mengelola usaha wisata di lokasi sendang, yang sampai saat ini masih dimanfaatkan oleh warga Dusun Brojonalan untuk keperluan sehari-hari," terang Edy.

Edy menerangkan, meskipun Jembatan Jalur Aksis Budaya, yang sedianya dibangun di sebelah timur Sendang Kamulyan, mengalami kendala sehingga ditunda pembangunannya. Namun pembangunan Sendang Kamulyan dan jalur aksis budaya yang melintasi Dusun Brojonalan tetap terus berjalan.

"Karena sebelumnya banyak tumpukan material di jalan dusun, karena pembangunan sempat tertunda. Namun saat ini jalur tersebut sudah rapi, sehingga tidak dikeluhkan warga.

Termasuk pembangunan Sendang Kamulyan, yang terus dilaksanakan, sehingga warga yang memanfaatkan air untuk keperluan sehari-hari menjadi semakin nyaman, karena lokasi sendang menjadi lebih rapi dan tertata," papar Edy.

Terdapat dua sendang yang berada di lokasi tersebut, yakni Sendang Lanang (Laki-laki) dan Sendang Wedok (Perempuan). Keberadaan Sendang tersebut terkait dengan kebutuhan bersuci dalam kebutuhan ritual peribadatan di Candi Pawon.

Hingga sekarang sendang itu kerap dikunjungi warga luar Desa Wanurejo. Menurut kepercayaan warga yang datang kedua sendang tersebut bertuah. Selain itu mata air sendang tidak pernah kering sepanjang tahun.

"Zaman dulu candi tidak bisa jauh dari sumber mata air, dan untuk Candi Pawon sumber mata airnya ya dua sendang itu.

Saat ini memang jarang dipergunakan untuk aktivitas peribadatan Candi Pawon, dulu saat belum ada air PDAM warga menggunakan air sendang untuk keperluan sehari-hari," papar Edy.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar