Sego Wiwit, Ritual Syukur Masyarakat Dalam Festival Candi Ngawen

Dilihat 4589 kali
RITUAL. Sego wiwit dalam arak-arakan Kirab Festival Candi Ngawen ke 4, saat proses upacara ritual di pelataran Candi Ngawen.

BERITAMAGELANG.ID - Puluhan nasi wiwit beraneka kreasi lengkap dengan memedi sawah diarak masyarakat setempat menuju Pelataran Candi Ngawen, di Desa Ngawen Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dalam kirab Festival Candi Ngawen ke 4 yang mulai digelar Sabtu (29/09). 

Agenda rutin tahunan ini juga sudah masuk ke kalender event Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang sehingga selalu dilaksanakan setiap tahun. Acara Festival Candi Ngawen ke 4 ini berlangsung dengan kemeriahan berbagai kegiatan dan pertunjukan.

Kegiatan tersebut menjadi salah satu daya tarik wisata di Desa Wisata Ngawen, dalam wujud Kirab Budaya, dengan menampilkan Memedi Sawah, Ritual Sego Wiwit dan Andong Hias dalam kirab yang memadati sepanjang jalan Sriwedari menuju Candi Ngawen. 

"Kegiatan ini merupakan kali keempat dilaksanakan, dimana ritual wiwitan rutin digelar setiap tahunnya karena sudah menjadi ciri khas masyarakat kami yang masih mempertahankan. Mengacu kepada tradisi leluhur dimana setiap kali akan panen raya akan dilakukan wiwitan di lahan persawahan mereka," jelas Kepala Desa Ngawen, Daru Apsari Ratnawati.

Daru menjelaskan, tradisi ritual nasi wiwit tersebut, melihat latar belakang warga setempat dimana sebanyak 70 % masyarakat Desa Ngawen berprofesi sebagai petani.

"Dengan tradisi atau ritual setiap kali akan panen dimana para petani berdoa bersama mengucap syukur atas berkah yang diberikan Sang Maha Kuasa dan berharap panen berikutnya lebih melimpah," ungkapnya.

Adapun kirab memedi sawah, menurut Daru Apsari, digelar karena merupakan bagian dari budaya pertanian.

"Karena di lahan pertanian daerah Ngawen ini memang banyak hama tanaman padi, yakni burung yang suka memakan biji-biji padi milik petani sehingga mereka pasti membuat memedi sawah untuk mengusir burung," imbuhnya.

Dalam event tersebut masyarakat maupun wisatawan yang hadir akan disuguhi selain kirab budaya ini, juga pentas kesenian masyarakat Magelang pada Sabtu siang dan Minggu (30/09) pagi hingga sore. Sedangkan pada malam Minggu dipentaskan Nightcoustic dengan penampian special Mansavoice, Articulastic dan Ozzon Band, dan dihadiri Bupati Magelang sekaligus membuka rangkaian acara tersebut.


Bupati Magelang, Zaenal Arifin, SIP., mengapresiasi Pemdes Ngawen yang telah melaksanakan festival hingga keempat kali ini, sehingga melalui kebudayaan bisa menyatukan semuanya. Bupati berharap pemdes seperti Ngawen bisa menjadi contoh desa lain untuk meningkatkan wisata daerahnya, meningkatkan sumber ekonomi dan pendapatan masyarakat dan desa. Ia mengajak untuk terus galakkan dan tingkatkan infrastruktur karena wisata juga ditunjang unsur infrastruktur yang memadai.

"Melalui festival seperti ini kita bisa bersatu sebagai pemfilter budaya asing yang tidak sesuai budaya kita. Seperti memedi sawah dan Sego Wiwit yang harus kita lestarikan. Semoga FCN (Festival Candi Ngawen) tahun ini selalu memberikan dampak positif, memberikan berkah bagi kita semua. Desa mendapat kesempatan dan diakui pemerintahan pusat melalui disahkannya Undang Undang Desa," ungkap Zaenal saat membuka acara FCN dengan pemukulan kentongan.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar