Lomba 3D Mural Di Kampung Koi Paingan Diramaikan Seniman Nasional

Dilihat 3229 kali
Salah satu kelompok peserta lomba 3D Mural di Kampung Koi Paingan Grabag Kabupaten Magelang

BERITAMAGELANG.ID - Kampung Paingan Desa Kleteran kecamatan Grabag, yang terletak di lereng gunung Andong Kabupaten Magelang, dikenal sebagai desa seniman. 


Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian di bidang seni. Baik itu seni lukis, pahat, tato, seni tradisional, musik  sampai kerajinan kuningan. Beberapa waktu lalu, desa ini sangat viral, lantaran lukisan ikan koi sepanjang satu kilometer, menghias desa ini. Siapa lagi yang melukis kalau bukan para seniman di sini.


Kecintaannya pada dunia seni, membuat penduduk desa ini selalu berpikir untuk berkreasi dan terus berkreasi. Bahkan selama 4 hari sejak Minggu sampai Rabu (20-23/10/2019) puluhan seniman dari berbagai daerah di Jawa Tengah berkumpul di sini. Selain dari Magelang sendiri, ada yang datang dari Yogyakarta, Karanganyar, Temanggung, Boyolali, Pekalongan, bahkan ada pula dari Depok Jawa Barat.


Mereka merupakan seniman yang mengikuti lomba 3D mural, yang diadakan warga setempat. Lomba ini sengaja digelar untuk menyambut festival MetamorfosArt atau festival seni dan budaya Kleteran. Festival itu sendiri akan diadakan pada 27-28 November yang akan datang.


Menurut Sigit, salah satu panitia MetamorfosArt, lomba mural diadakan sebagai ajang silaturahmi para seniman di Jawa tengah dan luar Jateng. Di sini juga sebagai ajang tempat saling tukar pengalaman. 


“Jadi mereka berkumpul di sini sekaligus sebagai tempat untuk saling belajar, tukar pengalaman," kata Sigit, Rabu (23/10/2019).


Panitia menyediakan media dengan ukuran cukup besar yakni 244 x 244 Cm. Ada 24 kelompok yang mengikuti, dan satu kelompok terdiri dari tiga orang. Panitia bahkan memberikan waktu selama tiga hari untuk para peserta dalam menyelesaikan muralnya. 

Mereka melukis mural di sepanjang jalan masuk kampung Paingan, Kleteran. Hal ini menjadi pemandangan tersendiri sekaligus memberikan pelajaran bagi anak-anak yang bisa menonton secara langsung proses melukis mural.


Menurut Sigit, dari 24 kelompok, panitia akan memilih 15 karya terbaik untuk dipamerkan. Pemenang lomba ini akan mendapatkan trophy dan piagam penghargaan.


Sigit berharap, kegiatan semacam ini bisa terus dilakukan, sehingga 'cap' sebagai kampung seniman akan semakin dikenal. 


“Tujuan menjadikan desa ini sebagai destinasi wisata pun akan semakin terwujud,” harapnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar