Peninggalan Purbakala Situs Plandi Ditemukan di Mertoyudan

Dilihat 5881 kali
Bongkahan batu Yoni berdiri di atas bukit kecil merupakan bagian inti dari Situs Plandi Desa Pasuruan.

BERITAMAGELANG.ID - Situs Plandi menjadi peninggalan zaman purbakala yang menarik, namun masih jarang diketahui khalayak di kawasan Kecamatan Mertoyudan. Tepatnya di Dusun Plandi Desa Pasuruan Kecamatan Mertoyudan.


Warga setempat menamakan situs tersebut dengan sebutan Candi Wurung, dikarenakan bongkahan besar batu berukir itu seolah belum selesai pembangunannya atau wurung dalam Bahasa Jawa.


Juru Pelihara Situs Plandi, Siti Bachriyah, menerangkan situs tersebut sudah lama diketahui masyarakat, namun baru digali atau dilakukan ekskavasi oleh Dinas Purbakala pada Oktober 2019.


Situs tersebut berupa gundukan tanah atau bukit kecil, dengan bongkahan batu besar atau Yoni di atasnya. Penggalian dilakukan pada tanah bukit dan ditemukan bangunan berupa penampungan air atau bak, yang terbuat dari batu bata tebal.


"Dimungkinkan dahulu situs tersebut merupakan tempat ritual pemujaan Agama Hindu. Setelah digali kemudian oleh Dinas Purbakala, bangunan di bawah tanah tersebut ditutup plastik besar agar tidak rusak dan ditimbun tanah kembali. Kemudian sekeliling situs dibangun pagar besi, agar lebih aman," papar Siti, yang juga merupakan Staf Kelurahan Pasuruan Mertoyudan.


Selain situs tersebut, di Dusun Plandi pada 2018 juga ditemukan prasasti oleh warga saat menggali tanah untuk produksi batu bata.


"Prasasti sudah diamankan di Dinas Purbakala, lokasi penemuan masih di Dusun Plandi," ungkapnya.


Warga Pasuruan, Triyuli, mengatakan situs tersebut memang kurang diketahui termasuk warga Desa Pasuruan sendiri. Namun dari getok tular, banyak warga yang menggunakan air dari Yoni untuk pengobatan alternatif.


"Percaya ga percaya banyak yang cocok, sakit matanya sembuh setelah ditetesi air dari Yoni, di situs tersebut," kata dia.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar