Umbul Donga Penghayat Kepercayaan dan Masyarakat Adat Kabupaten Magelang

Dilihat 2461 kali
Umbul Donga Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Kabupaten Magelang. (foto: MLKI Kabupaten Magelang)

BERITAMAGELANG.ID-Warga Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kabupaten Magelang menggelar acara ritual :Umbul Donga" untuk Bangsa dan Negara Indonesia, pada hari Senin Wage tanggal 8 Januari 2024 di pendapa Mandala Wisata Tourist Information Centre Borobudur, Magelang. Umbul Donga (memanjatkan doa) ini untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dalam pelaksanaan pesta demokrasi Pemilihan Umum 2024 dapat dilaksanakan dengan jujur, adil, aman dan tenteram tanpa ada halangan. Dengan harapan, dapat menghasilkan para pemimpin negara yang adil dan bijaksana, melindungi (ngayomi) dan dapat menjadi contoh (panutan) bagi rakyat untuk mewujudkan Bumi Nusantara menjadi negeri yang "gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta raharja".   

Bupati Magelang Zaenal Arifin SIP, sangat mengapresiasi kegiatan Umbul Donga oleh warga Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ini untuk keselamatan bangsa dan menjaga keutuhan negara Indonesia. Adanya perbedaan di tengah kehidupan bernegara adalah untuk saling melengkapi, saling menghormati dan saling bergotong-royong yang dilandasi semangat kebersamaan. Pemilihan Umum yang diselenggarakan tahun ini hanyalah sarana untuk mencapai satu tujuan terciptanya negara Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

"Umbul Donga" yang diwakili para ketua paguyuban Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dipimpin oleh KRT Budi Kunjono, Ketua Penghayat Kepercayaan "Cahya Buwana". Para ketua Penghayat Kepercayaan (PK) yang mengikuti Umbul Donga ialah Ki Kamijan (PK Palang Putih Nusantara Kejawen Sejati), Ki Purwanto (PK Ngesti Kasampurnan), Ki Widiyanto (PK Kapribadhen), Ki Reksajiwa (PK Pahoman Sejati), Ki Widodo (PK Hidup Betul) dan Ki Suharto (PK Sapta Dharma).

Di Kabupaten Magelang Paguyuban Penghayat Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang tergabung dalam Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) ada 11 (sebelas) paguyuban yaitu Kapribadhen, Persada, Ngesti Kasampurnan, Palang Putih Nusantara  Kejawen Urip Sejati, Ngudi Utomo, Hidup Betul, Harda Pusara, Sumarah, Kawruh Jiwa, Pahoman Sejati dan Cahya Buwana. Jumlah warga Penghayat Kepercayaan sebanyak 2.735 orang.

Ketua Presidium Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Kabupaten Magelang, Suharto menjelaskan, kegiatan Umbul Donga ini sebagai wujud kecintaan warga Penghayat Kepercayaan terhadap bangsa dan negara Indonesia. Terkait dengan pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 27 Tahun 2016 tentang Layanan Pendidikan Kepercayaan  Terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada Satuan Pendidikan dijelaskan, di Kabupaten Magelang ada 20 siswa yang mengikuti pendidikan  Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Mereka adalah murid di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Untuk guru Penghayat Kepercayaan ada 4 orang yang mengajar mandiri. Artinya, dalam melaksanakan tugasnya mereka mandiri, tidak ada gaji dari pemerintah.

Untuk pelayanan administrasi kependudukan, kini Kartu Tanda Penduduk warga penghayat kepercayaan di keterangan "agama" telah ditulis Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Para warga Penghayat Kepercayaan merupakan penjaga jati-diri bangsa dan penjaga budaya bangsa agar tidak hilang tergerus perkembangan jaman. Dia juga mengharapkan, warga penghayat kepercayaan agar tidak lagi dipandang dengan sebelah mata.

Untuk memperkenalkan diri adanya paguyuban Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di tengah masyarakat, pengurus Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia Kabupaten Magelang mengharapkan kepada pemerintah daerah agar diberi kesempatan untuk menyelenggarakan siaran mimbar Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Radio Gemilang sebagai sarana untuk memberikan siraman rohani kepada warga penghayat kepercayaan.

Bhakti Budaya dalam kegiatan Umbul Donga ini dipentaskan kesenian "Tari Manunggal Jati" oleh sanggar seni Kinnara Kinnari pimpinan Ki Eko Sunyoto dan pagelaran wayang kulit pakeliran padat oleh dalang Ki Kikis Wantoro dengan lakon "Wahyu Katentreman". Kikis Wantoro warga Penghayat Kepercayaan "Pahoman Sejati" adalah ketua Padepokan Seni Budi Aji desa Kapuhan Kecamatan Sawangan yang juga sebagai Ketua MLKI Kabupaten Magelang.*** 

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar