Waisak Tahun 2022, Umat Budha Bersama Warga 'Ngiwak' di Sungai Progo

Dilihat 840 kali
Caption: Umat Budha berbaur dengan warga sonjo kadang Omah mBudur menebarkan benih ikan di Sungai Progo.

BERITAMAGELANG.ID - Ratusan umat Budha berbaur dengan warga, salah satu diantaranya dari komunitas seni Sonjo Kadang Omah mBudur, mengawali Waisak 2022 dengan memetri karunia bumi dengan cara menebarkan benih ikan atau disebut "ngiwak" di Sungai Progo, tak jauh dari Candi Pawon. Ada beberapa jenis ikan yang ditebarkan, diantaranya mujair, beong dan tombro. Ikan-ikan tersebut, merupakan jenis ikan endemik di Sungai Progo dan Elo yang mengalir diwilayah ini.

"Kegiatan tebar ikan ini atau kami sering sebut dengan ngiwak, merupakan kegiatan rutin yang kami lakukan setiap tahun. Hanya untuk kali ini, dilakukan bersamaan dengan umat Budha yang kebetulan tengah merayakan Hari Waisak di Borobudur," kata Nuryanto, pimpinan Omah mBudur.

Selain ngiwak, kata Nuryanto, dalam kesempatan itu juga dilakukan pelepasan burung. Sebelum tebar ikan dan pelepasan burung, terlebih dahulu dilakukan doa di Halaman Candi Pawon. Doa dipimpin sejumlah biksu dan diikuti ratusan umat Budha.

Setelah doa selesai, dilanjutkan visualisasi puisi dan geguritan serta kidung-kidung Jawa oleh Bambang Bep dan komunitas geguritan dari Yogyakarta pimpinan Bambang Nur Singgih. Setelah itu, mereka melakukan lampah atau jalan kaki mengelilingi Candi Pawon menuju lokasi Ngiwak di tepi Sungai Progo sekitar 800 meter. Selama perjalanan, mereka diiringi musik dan geguritan.

"Tradisi ngiwak ini merupakan bentuk ngungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan bumi, yang telah memberikan rejeki kepada kita. Jadi sudah sepantasnya, kita menyisihkan sebagian rejeki untuk dikembalikan ke alam dengan cara seperti ini. Untuk tahun ini, karena diikuti umat Budha, kami juga menanam bibit bodi di tepi Sungai Progo," ungkap Nuryanto.

Ferri salah satu Umat Budha yang ikut dalam kegiatan ini, sangat mengapresiasi. "Kegiatan seperti ini sangat sesuai dengan ajaran Sang Budha. Dengan merawat dan menjaga bumi, seperti tebar benih ikan, melepaskan burung, tanam pohon dan membersihkan sungai ini, kita telah meninggalkan darma atau kebaikan. Jadi kami sangat senang dan mengapresiasi, apalagi diikuti juga dengan masyarakat umum disekitar sini (Borobudur)," pungkasnya.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar