Malam Tirakatan, Bupati Magelang Ajak Masyarakat Rawat Nilai Kepahlawanan

Dilihat 41 kali

BERITAMAGELANG.ID - Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI, Pemerintah Kabupaten Magelang menggelar malam tirakatan mengangkat tema 'Merawat Nilai Kepahlawanan, Menginspirasi Generasi Bangsa, Menuju Magelang Anyar Gress', di Pendopo Merapi Rumah Dinas Bupati Magelang, Kamis (14/8). 


Dalam sambutannya, Bupati Magelang Grengseng Pamuji menyampaikan, malam tirakatan adalah tradisi luhur bangsa kita untuk merenung, mengenang, sekaligus mendoakan arwah para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan. Mereka telah mengorbankan jiwa, raga, harta, bahkan nyawa demi Indonesia yang merdeka dan berdaulat.


"Untuk itu tugas kita kini adalah mengisi kemerdekaan itu dengan kerja nyata dan prestasi, demi masa depan yang lebih baik," pesan Grengseng. 


Lebih lanjut, Ia menjelaskan sejarah Kabupaten Magelang sangat erat dengan kisah perjuangan dari berbagai kurun waktu, mulai dari masa kerajaan, masa penjajahan, hingga masa kemerdekaan dan pembangunan. 


"Dari peristiwa itulah, lahir pahlawan-pahlawan lokal maupun nasional yang telah memberikan sumbangsih yang sangat besar demi tegaknya kemerdekaan dan keutuhan NKRI," lanjutnya. 


Dengan mengangkat tema "Merawat Nilai Kepahlawanan, Menginspirasi Generasi Bangsa, Menuju Magelang Anyar Gress" mengajak untuk mengenang sejarah panjang perjalanan Kabupaten Magelang, sekaligus menggali nilai-nilai kepahlawanan yang telah diwariskan oleh para pendahulu. 


"Kebersamaan dan semangat kepahlawanan, Kabupaten Magelang akan menjadi Magelang Anyar Gress, sebuah daerah yang lebih maju, berdaya saing, dan membawa kebahagiaan bagi seluruh warganya," harapnya. 


Ia berharap, tirakatan ini sebagai momen memperkuat semangat gotong royong, mempererat persaudaraan, dan menumbuhkan kecintaan pada tanah air Indonesia. 


"Dirgahayu ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia! Merdeka!," pungkasnya.


Kepala Bagian Kesra sebagai Ketua Penyelenggara Malam Tirakatan, Agus Widodo menyampaikan, tirakatan dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur, refleksi sejarah, dan doa bersama dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI. 


"Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat kebersamaan, menumbuhkan semangat nasionalisme, dan menginspirasi generasi penerus agar terus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai kepahlawanan," kata Agus Widodo. 


Lebih lanjut, Ia menjelaskan tujuan diadakannya tirakatan ini yaitu, memupuk rasa syukur, ketenteraman dan kemajuan bagi Kabupaten Magelang, mengetahui sejarah Kabupaten Magelang dan sejarah perjuangan serta kepahlawanan dari berbagai kurun waktu, menumbuhkan semangat persatuan, nasionalisme dan mewariskan nilai kepahlawanan kepada generasi penerus dalam membangun Kabupaten Magelang.


Narasumber tirakatan, Dosen Sejarah FIB UGM, Ahmad Athoillah memaparkan peran strategis wilayah Borobudur dan Menoreh pada abad ke-19, termasuk persiapan perang sejak 1813 dan peran Borobudur sebagai jalur logistik penting pada masa kolonial. 


"Borobudur tidak hanya menjadi pusat budaya, tetapi juga jalur logistik penting sejak masa kolonial," ungkap Ahmad Athoillah.


Pada kesempatan yang sama juga dilakukan prosesi pemotongan nasi tumpeng oleh Bupati Magelang Grengseng Pamuji diberikan kepada Ketua DPRD Kabupaten Magelang, Sakir. 


Hadir dalam acara tersebut jajaran Forkopimda Kabupaten Magelang, Sekretaris Daerah beserta Asisten Setda, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seniman atau budayawan dari Mendut, Sutanto sebagai narasumber, kepala instansi vertikal, perwakilan BUMD, tokoh agama, beberapa organisasi dan masyarakat sekitar. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar