12.575 Orang Akan Pecahkan Rekor MURI Menari Soreng

Dilihat 2545 kali
Gladi tari Kolosal Soreng, bakal memecahkan Rekor MURI, karena ada 12.575 orang penari yang tampil dalam event Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019

BERITAMAGELANG.ID - Sukses  tampil di Istana Negara dalam memperingati HUT RI ke-74, penari soreng dari Kabupaten Magelang akan tampil memecahkan rekor MURI pada Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2019. 


Dalam gladi Tari kolosal Soreng, jumlah penarinya mencapai 12.575 orang, melebihi target sebelumnya sebanyak 10.000.


12.575 orang penari soreng tersebut akan memadati sepanjang Jalan Soekarno Hatta Kota Mungkid, Kabupaten Magelang. Tari kolosal Soreng, merupakan event untuk memecahkan rekor MURI sesuai arahan Bupati Magelang, Zaenal Arifin.


“Mereka terdiri dari siswa sekolah hingga masyarakat,” kata Plt Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Slamet Ahmad Husen kepada wartawan usai gladi tari kolosal soreng di lapangan drh Soepardi, Kota Mungkid, Rabu (23/10/2019).


Event ini juga bertujuan melestarikan kebudayaan khas peninggalan nenek moyang yang telah berkembang di antara masyarakat, khususnya di lereng Gunung Merbabu dan Gunung Andong.


"Tari kolosal soreng, untuk menegaskan kembali cita-cita dan pergerakan kemerdekaan Indonesia melalui ikrar Sumpah Pemuda," lanjut Ahmad Husein.


Tari Soreng merupakan kesenian asli masyarakat Jawa, pengejawantahan babad atau cerita rakyat yang diadopsi dari kisah Haryo Penangsang, digambarkan sebagai seorang yang gagah berani yang memiliki banyak prajurit.


Pentas kesenian tari soreng tersebut sering dipentaskan dalam adat atau hajatan besar. Gerakkannya pun diambil dari tarian keprajuritan yang dilakukan secara massal. Bahkan tari soreng, kini sudah berkembang di masyarakat, khususnya di Kabupaten Magelang.


Ketua Harian Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Kabupaten Magelang, Mul Budi Santoso, menambahkan, karena peserta tari soreng ini sangat banyak, mereka berlatih secara terpisah dengan arahan dan gerakan yang sama. 


“Kita bagi di setiap Kecamatan dan Desa, namun dengan gerakan yang sama," jelas Mul Budi.


“Kita melibatkan anak sekolah, mahasiswa, sanggar, seniman, dan masyarakat umum," tambah Wakil Ketua Panitia, Budi Supriyanto. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar