Aktifitas Pasar Tradisional Lengang Saat 1 Muharam 1446 H

Dilihat 464 kali

BERITAMAGELANG.ID-Tahun baru Islam, 1 Muharam 1446 H, datang bertepatan dengan hari Ahad,7/7/2024. Namun di hari yang mempunyai makna penting itu ternyata beberapa Pasar tradisional milik Pemerintah Kabupaten Magelang justru terlihat lengang. 

Hal itu dirasakan banyak orang. Pedagang banyak yang libur dan pembelipun tidak banyak yang datang. Tidak seramai hari-hari biasa.


"Pasar terasa sepi. Banyak kios maupun lapak yang tutup. Pembeli juga tidak banyak seperti biasanya," ujar Bu Yati pada hari Ahad (7/7/2024) di Pasar Bandongan.


Ungkapan itu dibenarkan oleh Pak Ali seorang pedagang di Pasar Bandongan. Menurutnya, sepinya suasana pasar itu berkenaan dengan datangnya tahun baru Islam 1 Muharam, yang juga bertepatan dengan tahun Jawa yang biasa disebut dengan 1 Syuro.


"Sebetulnya pasar Bandongan itu sepi tapi hari ini memang lebih sepi. Pada tanggal 1 Muharam atau 1 Syuro, banyak pedagang yang tidak datang. Syura atau Suran menjadikan orang, mempunyai banyak acara yang bersifat tradisi," jelasnya.


Hal serupa diungkap oleh Yanto seorang pemuda yang hari itu punya tugas menggantikan orang tuanya berjualan di Pasar. Ia menjelaskan, orang tuanya pada hari itu libur untuk memperingati tahun baru Agama Islam itu.


"Emak baru ikut rombongan ziarah ke makam para wali di Jawa Timur bersama teman-teman. Rombongan besar. Transportasinya saja harus menggunakan empat bus. Pesertanya macam-macam, bukan hanya pedagang pasar. Ada juga teman pengajian. ada juga orang sedesa," ungkapnya.


Walaupun, terjadi perubahan suasana pasar pada hari itu, namun, kata Bu Yati tidak menyebabkan perubahan mendasar seperti perubahan stok barang kebutuhan maupun perubahan harga.


"Harga kebutuhan sehari hari tetap, tidak naik dan juga tidak turun walaupun terjadi perubahan suasana," jelasnya. 


Sepinya suasana pasar tradisional tak hanya dirasakan pembeli atau penjual, tukang parkir di Pasar Babrik dan Pasar Jambu Tempuran pun mengungkap suasana yang hampir sama, "Banyak pedagang yang tidak datang. Yang parkirpun tidak seperti biasa," ungkap tukang parkir di Pasar Babrik dan Pasar Jambu Tempuran.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar