BERITAMAGELANG.ID-Desa Sambak yang terletak di kaki Gunung Sumbing di Kecamatan Kajoran adalah salah satu dari tiga desa di Kabupaten Magelang yang mendapatkan penghargaan Program Kampung Iklim (ProKlim) Lestari. Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang melaksanakan lauching Laboratorium Alam penelitian dan Pengembangan (Laba Litbang) Desa Sambak Kecamatan Kajoran Dengan Tema "Sustainble Ecotourism" bertempat di Pondok Kopi Potorono Selasa (9/7/2024).
Pada acara tersebut, hadir secara pribadi Camat Kajoran, Triyoga Budi Suryono sebagai bentuk dukungan atas rencana penerapan inovasi Laba Litbang di Desa Sambak. Mengawali sambutannya, Yoga menyatakan rasa bangga atas prestasi Desa Sambak yang telah menjadi Desa Proklim Lestari pertama di Kabupaten Magelang dan sekurangnya telah membina 15 desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Magelang untuk menjadi proklim Lestari.
"Sinergi pentahelix merupakan kunci keberhasilan dan kerjasama berbagai pihak dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan program Pembangunan," ucap Yoga.
Setelah sambutan dari pemangku wilayah termasuk Kepala Desa Sambak, Dahlan, acara dilanjutkan dengan paparan oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Puji Lestari, S.T., M.Eng. Puji menyampaikan bahwa Laba Litbang merupakan inovasi Bappeda dan Litbangda yang mensinergikan banyak pemangku kepentingan untuk mewujudkan desa percontohan bagi desa laiinya dengan mengedepankan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitifnya.
Pada tahun 2024, ada dua desa yang menjadi lokus pelaksanaan Laba Litbang yaitu Negeri Kahyangan, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, dan Desa Sambak, Kecamatan Kajoran. Berangkat dari agroforestry kopi, Desa Sambak meraih berbagai tropi ProKlim secara berturut-turut dan akhirnya mendapat penghargaan ProKlim Lestari pada tahun 2021.
"Desa Sambak mempunyai potensi yang luar biasa dari kopi, kebun buah, home industry, wisata, dan lainnya sampai menjadi pilot project KLHK untuk menjadi sekolah lingkungan AlamPro Indonesia. Namun masih ada kelemahan dalam pengelolaan sampah yang perlu kita tingkatkan lagi," jelas Puji.
Berangkat dari hal tersebut, lebih lanjut Puji menyampaikan bahwa Bappeda dan Litbangda menginisiasi Laba Litbang di Desa Sambak yang fokusnya adalah mengenai pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Dengan menggandeng tim peneliti termasuk dari BRIN, Laba Litbang menjadi langkah nyata untuk merealisasikan tagline Planning by Research. Dimulai dengan penelitian mengenai pengelolaan sampah, nantinya akan dibuat modul dan media edukasi untuk melengkapi kurikulum dalam Sekolah Lingkungan AlamPro Indonesia.
Dalam acara tersebut, peserta dari SKPD terkait menyatakan dukungan atas implementasi Laba Litbang dan siap ikut berkontribusi sesuai urusan dan kewenangan masing-masing. Dukungan disampaikan oleh Sekretaris Diskominfo, Drs. Sugeng Riyadi, M.Eng. Sugeng menyatakan bahwa inovasi yang bagus ini perlu disebarluaskan untuk dapat menginspirasi desa-desa yang lain dan Diskominfo siap memfasilitasi promosi melalui media komunikasi yang dikelola dan menawarkan talkshow di radio milik Pemerintah Kabupaten Magelang.
Dukungan lain juga disampaikan oleh Dispeterikan, DLH, Disperinaker, Dinas Kesehatan, Disparpora, Disdagkop UKM dan pemangku kepentingan lainnya. Sementara itu dari Untidar yang diwakili oleh Budi Hartono, S.E., M.Sc menyambut baik adanya inovasi Laba Litbang dan menyatakan siap berkolaborasi dan saling menginspirasi.
0 Komentar