Tak Terendam Air Lagi, Candi Losari Kini Bisa Dilihat Dari Dekat

Dilihat 3460 kali
Candi Losari kini telah kering secara permanen, sehingga pengunjung bisa mengamati lebih dekat.

BERITAMAGELANG.ID - Keberadaan Candi Losari yang berada di Dusun Losari Desa Salam Kecamatan Salam Kabupaten Magelang, kini bisa semakin jelas dilihat oleh pengunjung.


Pasalnya, Candi Losari yang biasanya terendam dalam air, kini sudah kering secara permanen. Sebelumnya, air menggenangi candi dengan kedalaman sekitar 4-5 meter.


"Upaya yang dilakukan pada Desember 2017 di lokasi Candi Losari dipasangi pipa untuk membuang atau mengalirkan keluar air yang menggenangi candi.


Dikarenakan lokasi candi merupakan mata air sehingga akan terus tergenang bila air tidak dialihkan," ucap Juru Pelihara (Jupel) Candi Losari, Halimah, dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCG) Jawa Tengah, Kamis (25/7).


Menurut Halimah, upaya untuk mengurangi air yang menggenangi candi sudah cukup lama, salah satunya adalah dengan membuatkan atap di atas lokasi Candi.


"Awalnya dugaan air yang menggenangi candi berasal dari air hujan, sehingga dibuatkan atap di atas candi.


Namun ternyata air masih ada, ternyata berasal dari mata air di bawah lokasi Candi Losari berdiri," ungkap Halimah.


Candi Losari merupakan salah satu candi yang terawat dengan lingkungan yang tertata. Akses jalan yang mudah dah penerangan yang memadai membuat candi tersebut kerap menjadi tujuan wisatawan.


Lokasinya berada di dekat perbatasan Magelang-Yogakarta, melintasi Kecamatan Salam tepatnya di Dusun Losari Desa Salam, akan terpampang tulisan petunjuk arah ke Candi Losari. Dari jalan raya Magelang-Jogja hanya berjarak 300 meter untuk menuju lokasi candi berada.


Secara sekilas, fisik Candi Losari tidak mempunyai banyak perbedaan dengan candi-candi Hindu lainnya, yang membuat beda adalah lokasi candi tersebut berada dipenuhi dengan air, alias bangunan candi terendam dengan kedalaman 4 meter pada musim penghujan.


"Posisi Candi Losari lebih rendah dengan permukaan tanah sekitarnya, saat ditemukan pada 12 Mei 2004 tertimbun di area kebun salak.


Karena daerah Losari sendiri adalah sumber air, maka saat penggalian keluarlah air, yang saat ini menggenangi lokasi candi. Di Losari jika membuat sumur cukup menggali hingga kedalaman 4-5 meter sudah keluar air bersih," kata dia.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar