Kabupaten Magelang Punya Kampung Siaga Bencana

Dilihat 1877 kali
Seorang anak dalam perawatan oleh tim medis dalam simulasi bencana

BERITAMAGELANG.ID - Ratusan warga, relawan tanggap bencana (Tagana) dan aparat pemerintah terlibat langsung dalam Apel Simulasi Penanganan Bencana dan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Desa Dukun, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Sabtu (27/10).

Kegiatan kampung siaga bencana ini untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana. Caranya, melalui penyelenggaraan kegiatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam dan manusia yang ada di lingkungan setempat.

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Magelang, Drs. Endra Endah Wacana yang hadir mewakili Bupati Magelang sekaligus sebagai Pembina apel mengungkapkan berdasarkan hasil survey, indeks resiko bencana di Kabupaten Magelang cukup tinggi.

"Tapi itu bisa dikelola dengan baik, ada yang namanya peran kebencanaan, ada penanganan saat bencana ada rehab report pasca bencana," jelasnya.

Endra juga mengimbau Kampung Siaga ini bisa menginiasi daerah-daerah yang lain.

"Karena yang namanya Kampung Siaga Bencana tidak terkekang oleh batas administrasi, jadi tidak hanya melayani Desa Dukun tapi juga desa di sekitarnya, semoga di Kabupaten Magelang ada kampung siaga yang lain," harapnya.

Lebih lanjut Endra berpesan untuk bersinergi bersama-sama membangun Kabupaten Magelang.

"Kolaborasi persaudaraan kita kedepankan, dan dengan sinergi, kolaborasi dan persaudaraan saya yakin Kabupaten Magelang lebih maju," pesannya.

Sementara Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat yang hadir dalam kegiatan tersebut menjelaskan bagaimana strategi masyarakat jika terlibat secara langsung dalam kesiapsiagaan mitigasi penangananan bahkan upaya-upaya perlindungan pasca kedaruratan.

"Yang perlu saya sampaikan bahwa ada desa tangguh, ada kampung siaga, nah ini akan kami rekonstruksi ulang karena apa yang dilakukan oleh Kementerian Sosial tentunya pendekatannya kepada kawasan atau area yang diperkirakan terdampak atau rawan bencana. 

Sementara Desa Tangguh itu bermuara pada kesiapsiagaan pada setiap desa sesuai dengan wilayah administratif dan yang berisiko. Sudah tentu kita harapkan pengelolaan Desa Tangguh tersebut ada kepengurusan dan kesiapan dari desa tersebut," jelasnya.

Menurut Harry, bencana bukanlah suatu hal yang harus ditutup-tutupi. Masyarakat harus hidup harmoni dengan daerah yang memang rawan bencana.

"Kita tahu bahwa Magelang tingkat kerawanan bencana bisa terjadi sewaktu-waktu dari berbagai sumber baik longsor, erupsi seperti yang terjadi di daerah lain. Tidak perlu menjadi suatu hal yang menakutkan, tapi kita bersama-sama memahami bahwa memang daerah kita Indonesia umumnya memang daerah rawan bencana," ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan bantuan sosial penanganan bencana kepada Ketua Kampung Siaga Bencana dari Kementerian Sosial yang secara simbolis diserahkan Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Drs Endra Endah Wacana.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar