Disperinaker Latih Tenaga Kerja Korban PHK Pandemi Covid-19

Dilihat 1091 kali
Dinas Perindustrian Dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Magelang, siapkan program pelatihan bagi tenaga kerja yang terkena PHK.

BERITAMAGELANG.ID - Dinas Perindustrian Dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Magelang, mengadakan program pelatihan kepada tenaga kerja yang perusahaannya pailit akibat pandemi Covid-19.


Selama masa pandemi Covid 19 menurut data  terdapat 769 tenaga kerja yang terkena PHK di Kabupaten Magelang. Jumlah keseluruhan di Kabupaten Magelang terdapat 366 perusahaan. Sedangkan yang tutup saat masa pandemi Covid 19 terdapat empat perusahaan.


"Empat perusahaan yang tutup mayoritas adalah rumah makan, kemudian peternakan dan ada perusahaan perekrutan tenaga kerja yang juga tutup," ucap Kepala Dinas Perindustrian Dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Magelang, Sukamtono, Rabu (30/6/2021).


Menurut Sukamtono, tenaga kerja yang terkena PHK diarahkan untuk terjun menjadi wirausaha baru. Melalui Program Perindustrian Dan Tenaga Kerja Kabupaten Magelang, mereka diberikan pelatihan untuk diarahkan sebagai wira usaha baru, diantaranta bidang boga, pangkas rambut, salon dan lain-lain.


"Para tenaga kerja yang terkena PHK, kami arahkan untuk membuka usaha baru, agar dapat bertahan ditengah pandemi Covid 19 ini, karena mereka menjadi rentan secara ekonomi," terang Sukamtono.


Sukamtono menjelaskan program tersebut berbeda dengan program Balai Latihan Kerja (BLK). Pada program BLK dikhususkan mencari peserta untuk pencari kerja (pencaker). Sedangkan yang dari dinas ke masyarakat langsung adalah untuk menjangkau kelompok rentan ekonomi, termasuk korban PHK.


"Dinas Perinaker terjun langsung ke beberapa wilayah. Jadi untuk pelatihan wirausaha baru, pihak kami yang mendatangi objek. 


Ada perbedaan dengan BLK, karena untuk BLK pesertanya datang ke BLK, karena pesertanya adalah para pencari kerja baru," papar Sukamtono.


Sukamtono menambahkan, dengan program tersebut, diharapkan program tersebut dapat menambah keterampilan berwirausaha.


"Program yang kami pilihkan merupakan program yang bisa dijalankan dan dibutuhkan masyarakat," pungkas Sukamtono.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar