BERITAMAGELANG.ID - Curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, serta durasi panjang pada Selasa (10/12/2024) mengakibatkan beberapa wilayah di Kabupaten Magelang terdampak. Menurut informasi dari BPBD Kabupaten Magelang, kejadian bencana di beberapa wilayahnya terjadi di Dusun Jurang Desa Kalisalak Kecamatan Salaman yang mengakibatkan satu rumah rusak ringan.
Tanah longsor di Dusun Semampir Desa Ketundan Kecamatan Pakis menutup akses jalan dusun. Kemudian, tanah longsor di Dusun Kekoan Desa Pogalan Kecamatan Pakis menutup sebagian akses jalan Pogalan - Ketep. Banjir yang melanda Dusun Kaligintung Desa Sidogede Kecamatan Grabag mengakibatkan akses jalan tertutup.
Sementara itu, tanah longsor lebih mendominasi, diantaranya terjadi pula di wilayah Kecamatan Pakis, Candimulyo, Ngablak, Serta Borobudur. Dari peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa.
Untuk membersihkan material longsoran di beberapa tempat, warga melakukan kerja bakti bersama dengan seluruh warga masing-masing desa dibantu relawan.
Salah satu anggota SAR Kecamatan Grabag, Budi Hartono (48), menyampaikan, pihaknya melakukan kerja bakti di dua tempat yang terdampak, yakni Kaligintung dan Nipis, Grabag.
"Kami melakukan kerja bakti di Nipis dan Kaligintung pagi ini dibantu warga dan para relawan. akan tetapi kami juga membutuhkan bantuan dari Damkar Kecamatan Grabag untuk membantu mengguyur lumpur atau sisa material yang ada di jalan karena licin dan berbahaya bagi pengendara," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan kejadian bencana tanah longsor di Dusun Nipis Desa Sambungrejo Kecamatan Grabag terjadi pada pukul 17.45 WIB. Dari peristiwa tersebut, mengakibatkan aliran sungai meluap ke rumah warga. Rumah yang terdampak milik Sumardi, Muhyidin, dan Ashudi. Sementara rumah Sumardi dan Muhyidin belum dapat ditempati karena adanya lumpur.
Sebelumnya, dalam menghadapi ancaman bencana yang meningkat pada puncak musim hujan, Pj. Bupati Magelang, Sepyo Achanto, telah memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi di Halaman Setda Kabupaten Magelang, Senin (9/12/2024).
Kegiatan tersebut menjadi upaya terkoordinasi untuk memastikan kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi potensi banjir, tanah longsor, dan banjir lahar dingin.
Sepyo menekankan, apel tersebut didasari pada prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memperkirakan puncak musim hujan di Jawa Tengah akan terjadi pada Februari 2025.
"Kabupaten Magelang, dengan potensi bencana yang signifikan seperti banjir lahar dingin dari Gunung Merapi dan tanah longsor di daerah perbukitan, terus memperkuat mitigasi bencana," pungkasnya.
0 Komentar