BERITAMAGELANG.ID - Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) tingkat Kabupaten Magelang berlangsung khidmat, Selasa (2/12) di Halaman Kantor Setda komplek Pemkab Kabupaten Magelang.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Magelang Grengseng Pamuji memberikan sejumlah apresiasi dan bantuan pada para PNS atau keluarganya yang berprestasi dan atau sedang terkena musibah.
Bupati Grengseng juga memberikan bantuan kepada anggota KORPRI yang meninggal dunia, almarhum Rujito unit kerja Sekretariat DPRD yang diterima istrinya, Zuni Muhammad. Bantuan juga diserahkan pada anggota KORPRI yang sakit, Qindi Larasati Sutopo unit kerja BKPPD.
Sedangkan bantuan beasiswa siswa berprestasi diberikan pada Ghaisan Syair Abqary juara 1 lari 30 meter kejuaraan atletik Ganesha Open IV Salatiga tingkat nasional, putri dari Hayu Verika Indra Katulangi unit kerja BKPPD. Kemudian bantuan pemuda berprestasi diberikan pada Alya Adzro Nisrina, putri dari Farida Sari unit kerja Dinas Peterikan, serta Lutvhiana Rusyda Aulia, putri dari Darmo Subroto unit kerja Kecamatan Dukun.
Bupati Magelang Grengseng Pamuji bertindak sebagai inspektur upacara dan membacakan sambutan resmi Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI Nasional, Zudan Arif Fakrulloh.
Dalam amanatnya, Ketua Umum KORPRI memberikan apresiasi kepada seluruh ASN di tanah air atas dedikasi, loyalitas, dan pengabdian dalam pelayanan publik selama lebih dari lima dekade sejak KORPRI berdiri melalui Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971.
"Selamat ulang tahun ke-54 kepada seluruh anggota KORPRI dimanapun bertugas. Terima kasih atas kerja keras Saudara dalam melayani dengan sepenuh jiwa untuk rakyat, bangsa, dan negara," demikian kutipan sambutan yang dibacakan Bupati Magelang, Grengseng Pamuji.
Tahun ini KORPRI mengangkat tema Bersatu, Berdaulat, Bersama KORPRI Mewujudkan Indonesia Maju.
Tema tersebut menjadi pengingat bahwa ASN harus terus memperkuat komitmen dalam menjaga persatuan, integritas, dan profesionalitas, terutama dalam menghadapi perubahan zaman dan tantangan era digital.
Lebih lanjut, Grengseng menegaskan bahwa pelayanan publik tidak boleh stagnan, tetapi harus terus bertransformasi sesuai kebutuhan masyarakat.
"ASN bukan hanya pelaksana, tetapi harus menjadi penggerak utama transformasi digital pemerintahan," tegasnya.
Menurutnya, pola karier ASN ke depan harus benar-benar berbasis meritokrasi dan terbebas dari intervensi politik maupun kepentingan lain. Hal ini merupakan bagian dari upaya memperkuat birokrasi yang profesional, transparan, dan dipercaya masyarakat.
Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa anggota KORPRI memiliki tanggung jawab besar dalam pengelolaan anggaran negara dan daerah.
"ASN menjadi pelaksana utama implementasi Rp3.600 triliun APBN dan Rp1.300 triliun APBD. Semua harus dijalankan fokus dan berorientasi hasil untuk mewujudkan program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden," pesannya.
Dalam kesempatan ini, ia juga menjelaskan komitmen bersama KORPRI menetapkan Delapan Tekad yang harus dijalankan ASN, di antaranya, memperkuat solidaritas organisasi, menegakkan netralitas dan integritas, meningkatkan profesionalisme dan inovasi digital, memberantas KKN, hingga menjaga nama baik ASN sebagai perekat persatuan bangsa.
Ia berharap agar seluruh ASN tetap konsisten menjaga kehormatan profesi dan terus memberikan pelayanan yang humanis, mudah, cepat, dan berdampak.
"Dengan semangat bersatu dan berdaulat, KORPRI teguh menjaga profesionalisme menuju Indonesia Maju 2045. KORPRI setia hingga akhir," pungkasnya.
0 Komentar