BERITAMAGELANG.ID-Osi Wida Rosita, dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) Polbangtan Yoma terlihat semringah saat Bupati Magelang, Zainal Arifin, SIP menganugerahkan piala dan penghargaan kepadanya.
Piala dan penghargaan itu diterimanya berkenaan dengan kepiawaiannya membaca puisi sehingga mampu meraih juara pertama dalam lomba yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Magelang dalam rangkaian peringatan hari ibu yang puncaknya diselenggarakan pada tanggal 22 Desember 2023 lalu.
Keluar sebagai juara kedua pada lomba itu adalah Widiati Anjasmara dari DWP Disdikbud serta Ny Edi Suharno dari DWP Kecamatan Bandongan.
Pada lomba yang digelar di awal bulan Desember 2023 itu, panitia melombakan dua puisi penuh makna berjudul Ibu, buah karya dua sastrawan besar Mustofa Bisri atau yang lebih dikenal Gus Mus dan D Zawawi Imron.
Peringatan Hari Ibu ke 95 Tahun 2023 itu mengusung Sub Tema "Perempuan Berdaya dan Peduli Untuk Kesejahteraan" diselenggarakan di Gedung Serba Guna PDAM Kota Mungkid.
Bantuan Untuk Lansia
Pada kesempatan tersebut Bupati juga memberikan bantuan Alat Kebugaran dan Kesenian berupa tradmill, sepeda statis dan angklung kepada Kelompok Bina Keluarga Lansia Wreda Kusuma Desa Menayu Kecamatan Muntilan.
Selain itu memberikan bantuan kursi roda roda untuk desa Borobudur, Kecamatan Borobudur. Penyerahan dilakukan secara simbolis yang diterima ibu Martia Widayanti.
Bupati Magelang, Zaenal Arifin SIP dalam sambutannya memberikan penghargaan atas tingginya kedudukan perempuan. Perempuan, katanya adalah tiang negara dan inti dari sebuah keluarga ada pada seorang ibu. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anak sehingga menjadi gererasi berkualitas. Melakukan pembangunan kepada keluarga-keluarga dan memastikan bahwa semua keluarga berkualitas, otomatis negara itu akan baik. Hal itu menunjukkan bahwa sebenarnya perempuan merupakan sumber kekuatan dan dapat berperan dalam pembangunan bangsa.
"Perempuan harus mampu mengambil perannya tidak hanya sebagai obyek tetapi subyek pembangunan. Terus bergerak memberi makna sesuai dengan ruh Konggres Perempuan Pertama pada tanggal 22 Desember 1928 yang kita peringati setiap tahunnya sebagai Hari Ibu," kata Zaenal Arifin.
Hampir setengah dari populasi di Indonesia adalah perempuan, dan terhadapnya masih terjadi ketidaksetaraan gender dalam berbagai aspek.
Perempuan, jelasnya, masih termasuk dalam kelompok rentan dalam masyarakat. Hal ini tampak persoalan-persoalan pelecehan seksual, kekerasan, pelanggaran hak atas perempuan dan anak, masalah kesehatan, dan akses dalam pendidikan.
"Akses, kontrol, partisipasi dan manfaat dari sumber daya pembangunan belum setara bagi perempuan," jelasnya.
Perempuan sering mengalami berbagai masalah, seperti kemiskinan, bencana alam, konflik, dan kekerasan. Perempuan juga seringkali mengalami berbagai kekerasan, baik fisik, psikis dan seksual, serta menjadi korban stereotype, marginalisasi, subordinasi, dan beban ganda.
Pada kesempatan tersebut Kepala Dinsos PPKB PPPA menyebut tujuan kegiatan tersebut adalah mendorong pemberdayaian perempuan di berbagai aspek kehidupan; dan Menciptakan momentum yang positif yang akan mempengaruhi perubahan sosial dan budaya yang lebih besar, serta membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan kesetaraan gender.
0 Komentar