TIDAK terasa dalam dinamika perjalanan waktu Gerakan Pramuka sampai saat ini sudah berusia 62 tahun. Gerakan Pramuka merupakan satu-satunya wadah pendidikan kepramukaan di Indonesia dengan regulasi yang tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 238 tahun 1961.
Usia 62 tahun bukan merupakan usia pendek. Suka duka dialami dalam menegakkan organisasi ini. Namun dengan soliditas, kebersamaan, dan dukungan berbagai komponen, sampai saat ini Gerakan Pramuka masih eksis dalam memberikan kontribusi dan pemikiran untuk pembangunan bangsa Indonesia dalam bingkai NKRI.
Adapun tema yang diangkat pada tahun 2023 ini pada semua kegiatan tingkat nasional adalah Dengan Peringatan Hari Pramuka Ke-62, Mari Kita Wujudkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Proporsional. Tema ini menunjukkan tekad semua Gerakan Pramuka untuk terus mengabdi dengan diimbangi peningkatan sumber daya manusia yang profesional dan proporsional. Zaman yang berubah cepat bagaikan menembus batasan ruang dan waktu ini, menuntut Gerakan Pramuka untuk mengimbangi dengan kapabilitas sumber daya manusianya.
Fakta historis membuktikan bahwa pengabdian tanpa henti dan berkesinambungan dari Gerakan Pramuka secara masif, simultan, serta terorganisir sudah diimplemtasikan mulai dari ranting sampai pusat. Sejak dari tingkat siaga, Pramuka sudah memberikan pembelajaran yang sarat akan nilai-nilai moral dalam memberikan perhatian untuk sesama yang membutuhkan.
Mereka bahu-membahu memberikan perhatian dan empati tanpa pamrih. Gerakan Pramuka ini, merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional. Gerakan Pramuka juga menekankan pada pentingnya membentuk kepribadian, akhlak mulia, menanamkan nasionalisme, meningkatkan keterampilan, berjiwa patriot, serta pejuang tangguh.
Merajut Persatuan dan Kesatuan
Tema tahun ini yang menunjukkan secara eksplisit, bahwa sumber daya manusia menjadi kata kunci di tengah kehidupan global. Tanpa sumber daya yang mumpuni elaborasi gerakan pramuka sudah dipastikan akan stagnasi dan sulit untuk berkompetisi dalam rangka meraih tujuan yang diharapkan.
Namun, di samping sumber daya manusia, diperlukan juga penguatan wawasan kebangsaan agar nilai-nilai kebangsaaan tidak luntur tergerus gelombang zaman. Apabila semangat nasionalisme sudah mengakar kuat pada masing-masing pribadi, diyakini elemen-elemen lain akan mengikuti, seperti cinta tanah air atau bela negara.
Terlebih saat ini merupakan tahun menghadapi tahun politik. Gerakan Pramuka harus menjadi garda terdepan, agar tahun politik ini tidak memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Merajut persatuan dan kesatuan bangsa menjadi agenda utama agar bangsa ini tetap berdiri kokoh dengan keberagaman budayanya (Budi Wasesa, 2023).
Persatuan dan kesatuan bangsa merupakan hal yang sangat substansial agar kehidupan bisa menjadi nyaman serta kondusif. Di tengah budaya global dengan berbagai arus informasi yang tak terbendung bagaikan air bah, tentunya banyak informasi yang perlu disaring secara selektif. Berbagai ujaran kebencian yang akan meretakkan bangunan bangsa ini kiranya perlu diantisipasi. Gerakan Pramuka harus memberikan kontribusi maupun pencerahan agar masyarakat tidak terhasut dalam arus informasi yang tidak benar tersebut, sehingga kehidupan di komunitas menjadi nyaman.
Tuntutan Zaman
Di tengah maraknya sains dan tekonologi saat ini, bagi Gerakan Pramuka harus menyambut positif dengan menyiapkan sumber dayanya yang handal. Ketrampilan IT (Informasi Teknologi) menjadi mutlak zaman ini. Kegiatan outdoor yang dulu menjadi andalan utama Gerakan Pramuka, seperti mendaki gunung, perkemahan, halang rintang, mencari jejak dengan peta buta, menghafalkan berbagai sandi, dan sebagainya kiranya perlu dikemas dan dikaitkan dengan kecanggihan teknologi. Aplikasi-aplikasi menarik yang mulai bertebaran, kiranya perlu dikemas semenarik mungkin yang dapat menjadi daya tarik untuk peserta didik di semua jenjang pendidikan mengikuti kegiatan Pramuka.
Untuk itu kreativitas dan inovasi agar Gerakan Pramuka bisa merengkuh semua kalangan perlu dikedepankan pada saat ini. Implikasinya tetap menjadi gerakan yang menyenangkan tanpa meninggalkan fungsi pendidikan karakter, kebangsaan, keterampilan, maupun kepemimpinan. Maka Tri Satya dan Dasa Dharma masih relevan untuk diajarkan dikorelasikan dengan isu-isu aktual.
Kiranya tidak berlebihan apabila generasi milenial diberi kesempatan untuk menggeluti dan menekuni kegiatan kepramukaan yang bermakna selaras dengan Penguatan Pendidikan Karakter. Setiap pola pikir dan pola tindakannya dalam Gerakan Pramuka selalu mencerminkan nilai-nilai keutamaan yang sangat hakiki.
Rasanya masih relevan pidato Sang Proklamator pada saat upacara Hari Pramuka tanggal 14 Agustus 1961 yang menegaskan bahwa rasa bangga menjadi anggota Pramuka harus dinyalakan di setiap dada generasi muda. Kalimat yang diucapkan dengan lantang dan tajam oleh Sang Proklamator Ir. Soekarno kala menyerahkan Panji Gerakan Pramuka 62 silam, terasa membuat miris
Pesan Sang Proklamator tersebut kiranya bisa menjadi bahan refleksi dan perlu ditindaklanjuti dalam aksi nyata, agar semangat Gerakan Pramuka yang berkelindan dengan nafas nasionalisme tersebut semakin membumi dalam menguatkan jiwa bangga menjadi anggota Gerakan Pramuka.
Selamat merayakan Hari Pramuka ke-62 tahun 2023.
(Oleh: Drs. Ch. Dwi Anugrah, M.Pd., Kepala Gugus Depan Panca Tri Sarma SMK Wiyasa Magelang)
0 Komentar