Hikmah di Balik Pandemi Covid-19

Dilihat 3867 kali
Peserta Didik mengoptimalkan pembelajaran dari rumah

Sudah lebih dari satu setengah tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Berbagai sektor terkena imbasnya. Dunia pendidikan pun juga terkena imbasnya secara langsung, terutama terkait dengan pembelajaran. Semula pembelajaran tatap muka harus beralih total ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan sistem daring.


Dinamika pembelajaran daring selama ini tentunya sangat beragam. Mulai dari gagap menggunakan aplikasi teknologi informasi, susahnya mengakses internet, keterbatasan kuota, dan sebagainya.


Kendala teknis tersebut, dalam proses perjalanan waktu fase demi fase bisa dicarikan jalan keluarnya. Kendala peserta didik terkait dengan kuota, pemerintah sudah mencarikan jalan keluar dengan memberikan bantuan kuota demi memudahkan proses pembelajaran. Untuk guru disediakan berbagai pelatihan teknologi informasi pembelajaran agar lebih memahami pembelajaran berbasis digital.


Desain Pembelajaran


Dengan diberlakukannya PJJ, guru memang harus mengubah desain pembelajaran dari materi yang diberikaan. Pola tatap muka ke pola dari daring membutuhkan berbagai aplikasi yang menarik dan inovatif. Di sini guru ditantang untuk selalu tanggap dengan perubahan era teknologi dan komunikasi yang melaju pesat menembus batasan ruang dan waktu.


Dalam proses perjalanan waktu, ilmu pengetahuan jelas akan bekembang cepat seiring elaborasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Jika guru tidak segera menyesuaikan diri dengan laju ilmu pengetahuan tersebut, maka bisa dipastikan pengetahuan yang diperoleh dan dikuasainya selama belajar di perguruan tinggi akan usang ditelan zaman (Suyanto & Asep Jihad, 2013).


Penguasaan TIK ini menjadi kewajiban bagi guru, peserta didik, bahkan orang tua. Dengan berbagai cara, mereka perlu berusaha belajar memahami dan menguasai teknologi informasi serta mengimplementasikannya dalam pembelajaran daring. Ada yang belajar secara mandiri dan ada juga yang belajar secara berkelompok di sekolah masing-masing. Akibatnya setelah mereka menguasai dan mampu menggunakan teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran daring, mereka baru merasakan betapa dimudahkan dalam berbagai hal yang terkait dengan pembelajaran daring.


Banyak guru, peserta didik, dan orang tua yang selama ini kurang peduli terhadap pemanfaatan TIK untuk kegiatan proses belajar mengajar, sekarang sudah bisa merasakan sendiri manfaatnya. Ternyata dengan menggunakan teknologi mereka sangat dimudahkan dalam melaksanakan pembelajaran.


Teknologi informasi bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi dapat menjadikan pembelajaran menjadi semakin mudah dan fleksibel. Implikasinya, di satu sisi pandemi Covid-19 memang menimbulkan efek negatif, tetapi di sisi lain juga mampu memberikan efek positif bagi dunia pendidikan.


Kita semua meyakini, pasti ada hikmah di balik pandemi ini. Terbukti, setelah adanya wabah pandemi Covid-19, dunia pendidikan mengalami banyak kemajuan terutama pengetahuan di bidang teknologi.


Hikmah Berharga


Tak bisa dipungkiri selama proses pembelajaran daring banyak dinamika yang dialami, baik oleh guru, peserta didik, maupun orang tua. Namun di balik peristiwa pandemi tersebut banyak hikmah yang dapat diambil.


Pertama, memicu percepatan transformasi pendidikan. Pemerintah telah memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Di sini guru, peserta didik, dan orang tua dituntut memahami teknologi, sehingga diharapkan mempercepat transformasi teknologi pendidikan.


Kedua, banyak muncul aplikasi pembelajaran online. Selama pandemi, telah banyak melahirkan program pembelajaran online, seperti Zoom Meeting, Google Meet, dan lainnya yang dapat memudahkan proses pembelajaran.


Ketiga, internet sebagai sumber informasi yang positif. Jika proses pembelajaran pada umumnya menggunakan buku cetak sebagai sumber belajar utama, dalam pembelajaran online, internet digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pelajaran yang diajarkan guru. Seperti mengakses buku digital, video pembelajaran, dan lainnya.


Keempat, membangun komunikasi. Dengan adanya pembelajaran daring, dapat merajut ikatan komunikasi efektif antara guru, peserta didik, dan orang tua. Guru dapat memantau pembelajaran selama peserta didik di rumah. Demikian juga orang tua dapat memberi stimulasi moral belajar anak-anaknya selama di rumah dengan guru sebagai fasilitatornya. Dengan demikian kolaborasi paralel tersebut dapat lebih akrab ketika guru, peserta didik, dan orang tua dapat langsung berkomunikasi guna mengetahui tingkat belajar peserta didik selama belajar di rumah.


Dengan demikian dapat ditarik suatu tautan benang merah, bahwa peristiwa pandemi tersebut dapat memberikan hikmah yang sangat berharga. Bagi guru dapat menjadikan refleksi untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

Sedangkan bagi peserta didik dan orang tua dapat lebih memahami dunia teknologi komunikasi demi tujuan positif.


(Oleh: Drs. Ch. Dwi Anugrah, M.Pd., Guru Seni Budaya SMK Wiyasa Magelang)

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar