MPLS Peserta Didik Baru

Dilihat 2168 kali
MPLS yang dikemas dengan penuh kegembiraan dan kekeluargaan akan menjadikan peserta didik kerasan dan nyaman di tempat sekolah yang baru.

Hari pertama masuk sekolah untuk jenjang pendidikan dasar sampai menengah dimulai pada awal pertengahan bulan Juli. Pada tahun ini juga sudah diawali dengan pembelajaran tatap muka pasca pandemi seiring melandainya Covid-19. Tentunya sekolah sebagai satuan pendidikan perlu menyiapkan berbagai perangkat infrastruktur agar awal pembelajaran dapat berjalan dengan nyaman serta kesehatan peserta didik dapat juga terkondisikan.


Bagi peserta didik baru khususnya jenjang pendidikan menengah, awal masuknya akan diawali dengan agenda materi MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah). MPLS dapat dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin, dan mempererat tali persaudaraan. MPLS juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan peserta didik terhadap lingkungan baru di sekolah tersebut. Baik itu perkenalan dengan sesama peserta didik baru, senior, guru, di masing-masing satuan pendidikan. Tak terkecuali juga pengenalan dengan berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah.


Menyenangkan


MPLS merupakan masa penyambutan warga baru sekolah ke dalam ke dalam keluarga besar komunitas sekolah. Untuk itu MPLS perlu dikemas yang menyenangkan serta mendidik. Hargai dan terima peserta didik baru sebagai kehadiran adik dalam keluarga. Pengurus OSIS yang menjadi panitia perlu mendampingi adik-adiknya secara partisipatif.


Peserta didik perlu didampingi dalam pengenalan kehidupan sekolah, seperti tata tertib, pembiasan kehidupan keseharian, dan kultur yang melingkupinya. Selain itu, peserta didik dapat diperkenalkan dengan kekhasan dan keunikan sekolah, terutama nilai-nilai yang diperjuangkan dan dilatihkan di sekolah (Doni Koesoema A & Evy Anggraeny, 2020).


Adapun tujuan mendasar dari pelaksanaan MPLS ini diantaranya adalah membentuk peserta didik untuk mengenal potensi diri, membantu beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya terkait dengan aspek keamanan, fasilitas umum, serta sarana dan prasarana sekolah itu sendiri.


Agenda MPLS perlu dikemas dengan acara-acara familiar yang mengedepankan prinsip-prinsip kekeluargan yang mengembirakan, permainan yang menyenangkan dalam rangka mengenal anggota sekolah yang lain, memperkenalkan kebijakan, peraturan, dan berbagai kegiatan sekolah yang ada dengan menarik akan membuat peserta didik baru cepat kerasan dan merasa di rumah sendiri.


Suasana aman, nyaman, dan penuh kekeluargaan menjadi dasar pembentukan lingkungan sekolah yang ramah secara moral, tempat setiap individu merasa dihargai dan dihormati. Suasana penuh kekeluargaan yang nyaman dan kondusif,  dapat juga menjadikan peserta didik baru dapat termotivasi dan menjadi pemantik mereka untuk mengawali langkah awal dengan penuh optimis untuk belajar dan mengoptimalkan potensinya.


Regulasi Pelaksanaan


Implementasi MPLS perlu memerhatikan regulasi sebagai landasannya agar tujuan MPLS dapat tercapai. Adapun regulasi yang menjadi pedoman pelaksanaannya adalah Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016. Ditegaskan dalam regulasi tersebut bahwa dalam implementasi MPLS ini seluruh aktivitas yang diagendakan harus bersifat edukatif dan menyenangkan, sehingga peserta didik baru mampu mengenali ekosistem sekolah dan menyesuaiakan diri dengan lingkungan yang baru, tempat mereka bermain, berinteraksi, belajar, meningkatkan prestasi, dan menumbuhkembangkan karakternya.


Meskipun MPLS pada umumnya dibantu oleh peserta didik dari pengurus OSIS, para guru yang mendampingi perlu serius terlibat dalam teknis pendampingannya untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi perilaku kekerasan di lingkungan sekolah selama kegiatan berlangsung.


Pada dasarnya sekolah adalah tempat belajar dan bermain yang menyenangkan. Suasana menyenangkan dapat dihadirkan ketika semua ekosistem sekolah terlibat dalam pembelajaran bermakna, bermanfaat, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, orang tua dan komite sekolah, dunia usaha atau industri bisa dilibatkan dalam MPLS sesuai tugas dan peranannya. Keterlibatan berbagai komponen tersebut dapat menambah wawasan peserta didik terkait pembelajaran harus dikorelasikan dengan dunia nyata. Namun, yang jelas tanggung jawab keseluruhan program dan kegiatan MPLS adalah Kepala Sekolah satuan pendidikan yang bersangkutan.


MPLS yang didesain dengan penuh kegembiraan, efektif, ramah, dan saling menghormati akan menimbulkan kesan baik kepada peserta didik baru dan orang tua yang memercayakan anak-anak mereka di sekolah tersebut. Kisah-kisah yang diceritakan peserta didik selama menjalani MPLS akan menjadi promosi yang baik dari mulut ke mulut oleh orang tua mereka. Dengan demikian, masyarakat akan memeroleh persepsi dan gambaran positif terhadap sekolah tempat peserta didik belajar.


Lebih jauh lagi implementasi MPLS yang ramah dan menyenangkan dapat menjadi momentum untuk berbagi kebahagiaan dan kegembiraan karena sekolah memeroleh keluarga baru yang menyemarakkan kehidupan sekolah. Di samping itu dapat menumbuhkan perilaku positif bagi peserta didik dan penguatan pendidikan karakter yang nantinya sangat berguna untuk bekal dalam kehidupannya.


(Oleh: Drs. Ch. Dwi Anugrah, M.Pd., Guru Seni Budaya SMK Wiyasa Magelang)


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar