Musrenbang 2026 di Kecamatan Salam dan Infrastruktur Super Prioritas

Dilihat 359 kali

Usulan kegiatan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur wilayah tetap menonjol dalam Musrenbang rencana kerja pemerintahan daerah (RKPD) Kabupaten Magelang 2026 di Kecamatan Salam.


Musrenbang dibuka dengan sambutan Camat Salam Wiharyanto, yang antara lain menyampaikan penting rehabilitasi jalan Salam - Bulu dan jalan kawansan agrowisata. Ruas jalan Salam - Bulu antara lain menanggung beban truk pengangkut pasir dan batu. Pada gilirannya, kedua usulan ini mendapat dukungan penuh dari anggota DPRD yang hadir dan memberikan paparan.


Dalam paparannya, anggota DPRD juga mengingatkan kondisi wilayah Salam yang berkembang menjadi wilayah sub-urban dengan segala implikasinya berupa tawuran antar pelajar dan peredaran narkoba.  


Perkembangan indikator makro pembangunan daerah, berupa angka kemiskinan, indek pembangunan manusia dan tingkat pengangguran terbuka disampaikan dalam sambutan tertulis Kepala Bappeda Litbangda Kabupaten Magelang yang dibacakan oleh Perencana Madya, Aswandi.


Persentase penduduk miskin di Kabupaten Magelang pada 2024 sebesar 10,83 persen, turun tajam dibanding 2021 yang sempat mencapai 11,91 persen. Dari sisi jumlah,  penduduk miskin 2024 sebanyak 144.800 orang. Dibandingkan 2023 turun sekitar 690 orang.


Capaian terakhir angka kemiskinan Kabupaten Magelang 2024 masih berada di atas capaian Provinsi Jawa Tengah (10,47 persen) dan di atas capaian nasional (9,03 persen). Di antara 35 kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah capaian angka kemiskinan Kabupaten Magelang 2024 berada pada posisi 15 teratas.


Tiga posisi tertinggi angka kemiskinan ditempati Kabupaten Kebumen (15,71 persen), Kabupaten Brebes (15,60 persen) dan Kabupaten Wonosobo (15,28 persen). Sementara, tiga posisi terendah angka kemiskinan ditempati Kota Magelang (5,94 persen), Kota Salatiga (4,57 persen) dan Kota Semarang (4,03 persen).


Indikator makro pembangunan daerah, berikutnya yang dipaparkan adalah perkembangan adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dari IPM dapat diukur tinggi rendahnya kualitas hidup. Jika IPM tinggi, artinya warga masyarakat dapat menikmati kesehatan yang baik, pendidikan yang lebih tinggi, dan standar hidup yang lebih baik.


Dari sisi kinerja pemerintah daerah, berarti berhasil dalam menyediakan layanan kesehatan, akses pendidikan, dan penciptaan kondisi ekonomi masyarakat sehingga mampu mencapai kesejahteraan yang tinggi.


IPM Kabupaten Magelang pada 2024 setinggi 71,10. Indikator makro IPM konsisten meningkat dalam lima tahun terakhir, dimana pada tahun 2019 setinggi 69,87.


IPM mencakup tiga komponen, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Capaian tiga komponen IPM 2024 sebagai berikut.  


Pada komponen umur panjang nan hidup sehat: yang diukur dari angka harapan hidup saat lahir capaiannya sepanjang 74,68 tahun. Artinya, bayi yang lahir saat ini diproyeksikan akan mencapai usia 74,68 tahun.


Pada pilar pengetahuan, jika dilihat melalui rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. Pada sub-komponen rata-rata lama sekolah 7,83 tahun. Artinya, pada saat ini penduduk Kabupaten Magelang usia 25 tahun ke atas baru mengenyam sekolah selama 7,83 tahun atau setara putus sekolah SMP kelas 2.


Pada sub-komponen harapan lama sekolah terdeteksi 12,62 tahun. Artinya, penduduk Kabupaten Magelang pada yang lahir saat ini akan mampu mengenyam sekolah selama 12,62 tahun atau setara putus kuliah semester kedua.


Pada komponen standar hidup layak, yang diukur melalui pengeluaran per kapita yang disesuaikan mencapai sebesar Rp10.926.000 perkapita/tahun.


Selanjutnya juga disampaikan bahwa RKPD 2026 merupakan perwujudan visi, misi dan program prioritas bupati dan wakil bupati terpilih. Dalam hal ini pasangan Grengseng Pamudji dan Sahid yang mengusung visi “Mewujudkan Kabupaten Magelang yang Aman, Nyaman, Religius, Unggul dan Sejahtera” atau Anyar Gress.


Super Prioritas


Selanjutnya, dilakukan diskusi tentang usulan kegiatan prioritas yang akan dimasukan ke dalam Rencana Pembangunan Tahunan Kecamatan (RPTK) 2026 yang diinput melalui SIPD. Diskusi dipimpin Kasi Pembangunan Wilayah pada Kecamatan Salam, Harjono.


Sesuai kompetensinya, Harjono menyampaikan perkembangan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang, dimana Kecamatan Salam ditetapkan atau didelinasi sebagai kawasan perkotaan dan sebagai kawasan industri.


Usulan kegiatan prioritas disepakati masing-masing desa mengajukan satu kegiatan. Sesuai jumlah desa maka terdapat 14 usulan kegiatan, ditambah dua kegiatan inisiatif dari camat.


Secara jumlah, usulan kegiatan ini didominasi infrastruktur, mulai dari jalan, jembatan dan irigasi. Untuk infrastruktur irigasi, tiga desa yang mengusulkan, yaitu Sirahan, Seloboro dan Mantingan.


Sambutan penuh antusias ketika Aswandi menyampaikan, usulan kegiatan infrastruktur jalan yang disampaikan camat dan mendapat dukungan anggota DPRD, diusulkan tersendiri dalam rakor teknis, jadi tidak mengganggu usulan kegiatan dari desa.


Jika mengingat, bahwa rehabilitasi jalan tambang juga sebagai salah satu program prioritas bupati terpilih atau sapta cita. Dengan kata lain, usulan rehab jalan Salam - Bulu berada dalam status super prioritas.


Musrenbang di Kecamatan Salam adalah hari terakhir dari tiga hari musrenbang secara marathon untuk setiap hari tujuh kecamatan. Agenda selanjutnya, rakor teknis pada 17 - 19 Februari. Di forum ini usulan kecamatan didiskusikan dengan OPD terkait.


Selanjutnya, delegasi kecamatan dapat berpartisipasi dalam Forum PD & Musrenbang Kabupaten. Forum Perangkat Daerah pada 20 - 25 Februari, dan Musrenbang Kabupaten dilaksanakan pada 24 Maret 2025. 


Penulis: Budiono, Pengamat Kebijakan Sosial Ekonomi

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar