PPDB 2023/2024: SMAN 1 Muntilan Terbaik Ketiga Jawa Tengah

Dilihat 3361 kali

Oleh: Budiana*


AURA kompetisi nampak pada pendaftaran peserta didik baru (PPDB) 2023/2024 di Prov. Jateng, khususnya pada jalur prestasi. Sebagaimana terpantau pada laman  SIAP PPDB Online Prov. Jateng peserta didik baru di SMAN 1 Muntilan mencatatkan nilai tertinggi sebesar 69,26. Nilai yang lebih tinggi, terpantau hanya di SMAN 1 Kota Surakarta 69,58 dan di SMAN 3 Kota Semarang 70,61. Sementara itu, nilai tertinggi jalur prestasi di SMAN 1 Kota Magelang 68,81. Hasil seleksi telah diumumkan pada 30 Juni 2023 (https://ppdb.jatengprov.go.id/#/). 

Penerimaan siswa baru dalam PPDB 2023/2024 dipilah enam jalur untuk SMA, yaitu zonasi, zonasi khusus, afirmasi (bagi keluarga kurang mampu), perpindahan orang tua,  dan jalur prestasi. Zonasi khusus diadakan bagi calon siswa SMA yang tinggal di kecamatan yang belum tersedia SMA/SMK negeri. 

Sementara untuk SMK tersedia tiga jalur, yaitu afirmasi, prestasi dan dominisili terdekat. Hanya pada jalur prestasi nilai rapor dan hasil lomba/kejuaraan dijadikan penentu utama.

Di Kabupaten Magelang aura ‘perluasan dan pemerataan akses’ pada pelayanan public bidang pendidikan lebih mewarnai penerimaan peserta didik baru (PPDB 2023/24) ini. Perluasan dan pemerataan akses pada pelayanan public bidang pendidikan, secara kewilayahan akan berdampak pada pencapaian indicator makro pendidikan, pengentasan kemiskinan dan pembangunan manusia. 

Perluasan akses ditandai dengan dibukanya kesempatan untuk mendaftar di SMA/SMK diluar Kabupaten Magelang, yaitu di Kota Magelang (5), Kabupaten Semarang (1), Wonosobo (1), Temanggung (1) dan Sleman (2). Melengkapi yang telah ada SMAN (10) dan SMK (3) maka tersedia 23 unit pelayanan publik bidang pendidikan yang siap untuk ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’. 

Perluasan dan pemerataan akses pada pelayanan public bidang pendidikan tentu saja menunjang pencapaian indicator makro pendidikan. Kondisi saat ini pencapaian indicator makro, yaitu APM, APK dan APS. Data APS disajikan dalam grafis 1. Nampak bahwa, pada tahun 2020 (sesuia data tersedia) penduduk usia 16-18 tahun, yang sedang sekolah (setara SMA) mencapai 68,50 persen, meningkat dari tahun 2018 (68,05 persen). Namun, menginjak usia 19-24 tahun, yang sedang kuliah di perguruan tinggi  hanya mencapai 20,35 persen, walaupun mengalami peningkatan dari tahun 2018 (15,54 persen).


Pemerataan akses  pelayanan public bidang pendidikan, selain melalui jalur afirmasi, ditambahkan menu baru: ‘jalur khusus’. Jalur ini diperuntukkan bagi calon siswa yang berasal dari kecamatan yang belum tersedia SMA/SMK negeri, langsung diterima di SMA yang sesuai, dengan kuota 10%.  Pelayanan pada jalur khusus ini tersedia di semua SMAN, minus Candimulyo 1 dan Grabag 2, plus SMAN 2 dan 5 Kota Magelang. Jalur khusus ini dimanfaatkan secara maksimum oleh perserta didik baru, kecuali di SMAN Grabag 1. Total diterima di jalur khusus: 331 siswa.

Pemanfaatan akses yang kurang maksimal terjadi pada jalur afirmasi. Dari 700 peluang disediakan di jalur afirmasi hanya ada 184 peserta didik baru mendaftar, atau terseraf 26 persen. Pendaftar terendah di Grabag 2 dan Mertoyudan, tertinggi di Salam, kemudian Salaman dan Grabag 1. 

Semoga yang terjadi hal baik. Artinya, jumlah keluarga tidak mampu (miskin) tinggal sedikit. Dengan kata lain, program penanggulangan kemiskinan telah berhasil. Namun, kemungkinan terburuk tetap harus diperhatikan. Maksudnya, ada kemungkinan calon siswa keluarga miskin tidak mampu melanjutkan pendidikan hingga sekolah menengah atas/kejuruan. Untuk itu ‘affirmative action’ lanjutan masih dibutuhkan, misalnya BSM atau bea siswa miskin. 


Kembali ke jalur prestasi. 

Pada jalur prestasi ini nilai terendah di SMAN 1 Muntilan, sebesar 63,97. Nilai terendah ini, melampaui nilai rata-rata di beberapa SMAN Kabupaten Magelang. Hanya ada empat SMAN yang nilai tertinggi di jalur ini melampaui  nilai terendah di SMAN 1 Muntilan, yaitu Kota Mungkid, Mertoyudan, Ngluwar dan Salaman.

Ganis Lestari Putri, dari Kelurahan Muntilan mecapai nilai tertinggi (69,26). Nilai rapornya 66,46 atau rata-rata 8,31. Putri meraih prestasi lomba/kejuaraan ‘Asia Learning Challenge’. Putri berasal dari SMPN 1 Muntilan.

SMPN 1 Muntilan dominan di jalur prestasi ini. Dari sampel 10 peringkat tertinggi di SMAN 1 Muntilan, ada 4 siswa dari SMPN 1 Muntilan, masing-masing 2 siswa dari SMPN 2 Muntilan dan SMP Muhammadiyah Plus Gunungpring Muntilan dan masing-masing 1 siswa SMPN 1 Mungkid dan SMP Bawara Wacana. (*Penulis: Penggiat Riset Sosial Ekonomi dan Politik).

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar