Remaja Jompo, Fenomena di Kalangan Anak Muda

Dilihat 1292 kali
Foto: ilustrasi remaja jompo dengan berbagai keluhan

Sebuah realita kesehatan saat ini yang sedang booming dan asik untuk diperbincangkan yaitu remaja jompo. Sebuah istilah yang merujuk pada kondisi dimana seseorang pada usia remaja sudah mengalami masalah kesehatan seperti yang dialami oleh orang-orang berusia lanjut (jompo). Beberapa masalah kesehatan tersebut diantaranya adalah rasa mudah lelah, badan sering pegal-pegal, mudah masuk angin, sendi mulai terasa nyeri, sakit pinggang, mudah lupa, uban mulai muncul, gigi perlahan mulai goyah serta pandangan yang kadang-kadang kabur.

Tak sedikit remaja pengguna media sosial juga mulai memperlihatkan isi tasnya dengan koyo, minyak angin, stok obat-obatan untuk mengatasi kejompoannya. Padahal, usia remaja itu seharusnya masa paling over power energinya, badan fit dan siap eksplorasi banyak hal.

Sebenarnya, apa sih yang jadi penyebab kejompoan di usia remaja?

1. Kurangnya aktivitas fisik

Remaja saat ini dihadapkan dengan banyaknya kemudahan yang bisa diakses melalui gadget dengan 10 jari. Misalnya mematikan lampu kamar, sudah bisa diinstruksikan melalui google atau menyapu lantai juga sudah bisa digantikan oleh mesin penyapu lantai otomatis. Hal ini membuat para remaja menjadi "mageran". Data dari WHO disebutkan bahwa 31 persen orang dewasa dan 80 persen remaja tidak memenuhi tingkat aktivitas fisik. Padahal, kurangnya aktivitas fisik menjadi pemicu munculnya penyakit tidak menular.

2. Gaya Hidup Tidak Sehat

Merokok, begadang, mengkonsumsi alhokol, makan dengan gizi tidak seimbang berpengaruh pada kondisi kesehatan. Misalnya saja begadang nonton drama Korea hingga dini hari maka akan membuat mata menjadi lelah, badan pegal dan mudah masuk angin.

3. Stress

Masalah sosial, pekerjaan, finansial, percintaan di kalangan remaja memicu stress bila tidak benar pengelolaannya. Akibatnya, mulai muncul gejala insomnia (susah tidur), gerd, gampang sakit kepala bahkan membuat badan bawaannya capek terus.

4. Duduk dengan posisi yang salah

Terlalu lama duduk mengerjakan deadline tanpa diselingi dengan gerakan-gerakan akan membuat punggung terasa pegal, apalagi bila posisi duduk salah. Posisi duduk yang tidak ergonomis dapat membuat tekanan berlebih pada otot-otot punggung, bahu dan leher sehingga, memicu ketegangan otot. Bila hal ini terus berlanjut maka akan berisiko terjadi gangguan postur tubuh permanen seperti bungkuk atau skoliosis.

Sedikit analisis sederhana, apakah ini berarti ada kemunduran kualitas kesehatan antara usia remaja zaman dahulu dengan zaman sekarang? Gaya hidup remaja jompo bila terus menerus dilakukan maka akan berakibat pada penurunan kesehatan, produktivitas, kinerja sosial bahkan prestasi akademis. Selain itu, beberapa penyakit tidak menular menjadi mudah menyerang. Untuk mencegah agar tidak menjadi remaja jompo, berikut tips-tips yang bisa dilakukan:

1. Olahraga teratur

Tidak perlu dengan outfit mahal, olahraga teratur setiap hari selama 30 menit sangat ampuh untuk mengatasi kejompoan di usia muda. Otot tidak kaku, tekanan jantung dan darah menjadi normal dan bonusnya lagi, tubuh terasa bugar serta awet muda.

2. Pengelolaan stress

Banyak sekali hal yang bisa dilakukan untuk mengelola stres agar tidak menjadi bomerang bagi tubuh. Menjalankan hobi merupakan salah satu pengelolaan stres, misalnya travelling, membaca, mendengarkan musik, memasak, fotografi, dll. Apabila dalam pengelolaan stress masih gagal, bisa mengunjungi poliklinik psikologi. Di sana akan ada psikolog profesional yang siap sedia membantu mengatasi stres.

3. Menerapkan gaya hidup sehat

Awali hari dengan berdoa dan minum air putih. Afirmasi positif diri sendiri serta mulai memperhatikan asupan gizi yang masuk dalam tubuh. Stop rokok, alkohol, kurangi GGL (Garam, Gula dan Lemak) agar tubuh menjadi sehat, bugar serta siap menerima tantangan setiap hari. Hentikan kebiasaan scroll gawai hingga ketiduran. Tidur yang berkualitas bisa meningkatkan kekebalan tubuh sehingga rentan terkena penyakit.

4. Membiasakan duduk dengan posisi yang benar

Duduk tegak dengan kursi yang ergonomis sangat membantu mengurangi badan terasa pegal. Bila perlu, gunakan sandaran dan bantalan kursi yang empuk agar terasa nyaman. Saat pinggang mulai bermasalah, dapat mengenakan korset pinggang untuk menghindari kelainan pada postur tubuh. Lakukan gerakan-gerakan peregangan untuk relaksasi otot selama 30 detik.

Dari fenomena remaja jompo ini, harapannya para remaja akan lebih peduli dan sadar bahwa merekalah generasi penerus bangsa. Peran mereka sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan bangsa ini. Bila tubuh sudah memberi alarm tanda tidak sehat, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperbaiki dan menghilangkan faktor risiko kejompoan. Yuk jadi remaja yang produktif, berprestasi dan membanggakan.


Penulis: Fajar Nur Farida, S.E, M.P.H, Administrator Kesehatan Muda Pemkot Semarang

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar