RSUD Muntilan Terus Berinovasi Tingkatkan Layanan Pasien

Dilihat 45 kali
Sosialisasi Inovasi RSUD Muntilan yang dilaksanakan di aula Borobudur, RSUD Muntilan, Rabu (22/10).

BERITAMAGELANG.ID - RSUD Muntilan menegaskan terus melakukan inovasi guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Namun, inovasi perlu disempurnakan agar bisa lebih baik lagi.

Hal itu terungkap dalam kegiatan Sosialisasi Inovasi RSUD Muntilan yang dilaksanakan di aula Borobudur, RSUD Muntilan, Rabu (22/10). Kegiatan ini menghadirkan narasumber Anggota Komisi 4 DPRD, Muhamad Anas dan Ketua Komite K3 RSUD Muntilan, Afif Maskuri.

Muhamad Anas menjelaskan DPRD memiliki fungsi legislasi yaitu mendorong pembentukan pembentukan Perda yang mendukung percepatan inovasi dan tata kelola RSUD yang profesional, fungsi anggaran yaitu memastikan alokasi anggaran yang memadai, fleksibel dan terarah untuk pengembangan satana prasarana dan teknilogi kesehatan, dan fungsi pengawasan yaitu memonitor implementasi inovasi agar berjalan efektif, tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"RSUD Muntilan telah telah menunjukkan inovasi yang patut diapresiasi, tolong dipertahankan, seperti inovasi Hospitarasa dan ROBAT. Kami berpesan agar RSUD Muntilan memastikan konsumen puas, agar tumbuh loyalitas dan fanatisme.

Bikinlah loyalitas terhadap pelanggan, dengan cara njawani, urusan pasien merasa terlayani, harga wajar, pengantar senang," pesan Muhamad Anas.

Ia menegaskan DPRD tidak hanya sebatas menyetujui anggaran, namun juga menjadi mitra yang proaktif dalam ekosistem inovasi. Karenanya, ia mendorong RSUD Muntilan tidak hanya sebatas memberikan pelayanan minimal, tetapi menjadi center of excellent.

"Kami memastikan anggaran tersedia untuk alat kesehatan canggih, karena memang RS harus mengikuti perkembangan zaman. DPRD sebagai pengawas mutu, juga mengadakan rapat dengar pendapat, berbagi informasi untuk masyarakat Magelang, nanti muncul program-program baru untuk RSUD Muntilan," katanya.

Afif Maskuri menambahkan sejumlah inovasi di RSUD Muntilan diantaranya sistem pendaftaran dengan aplikasi SIMPONI, sehingga pasien bisa mendaftar mulai H-7 hingga jam 11 hari pelayanan. Pasien juga bisa memilih poli, dokter dan jadwal.

"Inovasi selanjutnya adalah Rekam Medis Elektronik atau RME. Dulu data rekam medis masih kertas dan untuk mencarinya petugas harus menek-menek [memanjat]. Sekarang semua data tersimpan digital, hemat ruang dan hemat waktu," katanya.

Sistem laboratorium saat ini menggunakan MedQlab. Jika dulu pasien harus antre laboratorium untuk pendaftaran, pemeriksaan dan pengambilan, sekarang hasil laboratorium tidak perlu diambil, tetapi sudah tersistem masuk ke sistem RME.

"Sistem RME sudah tersedia di poliklinik masing-masing sehingga keluarga pasien tidak perlu antre ambil di lab. Demikian juga untuk radiologi, arsipnya sama, hasilnya langsung di komputer dokter pemeriksa, jadi tepat waktu," jelasnya.

Inovasi lainnya adalah ROBAT, yaitu obat dikirimkan ke rumah, sehingga pasien bisa langsung pulang. Rumah sakit sudah bekerja sama dengan koperasi rumah sakit untuk jasa antar ini, dalam sehari bisa sampai 60 pasien yang menggunakan layanan. Namun, ada ada pengecualian obat tertentu tidak bisa menggunakan jasa ini.

Adapun inovasi Hospitarasa adalah layanan homecare, karena banyak pasien post operasi yang mengalami infeksi.

"Karena kalau dirawat sendiri di rumah berisiko infeksi, jadi ada ide dirawat oleh tenaga medis di rumah. Awalnya layanan ini hanya untuk perawatan luka, sekarang bisa perawatan dan pemasangan NGT, untuk pemeriksaan laboratorium juga," Afif.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar