Transaksi Aman, Bijak Kelola Data Pribadi di Era Digital

Dilihat 140 kali

Saat ini, hampir semua aspek kehidupan kita dapat dilakukan secara online, mulai dari belanja hingga transaksi keuangan. Banyak layanan, seperti e-KTP, internet banking, aplikasi investasi, hingga belanja daring, mengharuskan kita untuk memasukkan data pribadi yang sangat sensitif seperti nama, NIK, tempat tanggal lahir, alamat, dan lain sebagainya. Meski memberikan kemudahan, ini juga meningkatkan risiko terhadap data kita. 


Ada beberapa risiko penyalahgunaan data, seperti :

  • Identitas Palsu: Datamu bisa digunakan untuk membuat akun palsu atau penipuan.
  • Pencurian Finansial: Informasi perbankan dapat disalahgunakan untuk mengakses rekeningmu.
  • Spam atau Phising: Data yang bocor sering digunakan untuk mengirimkan pesan penipuan.


Namun hal-hal tersebut dapat dihindari dengan menjaga data pribadi kita agar tetap aman di dunia maya:


1. Waspadai Keamanan Website dan Aplikasi

Sebelum memasukkan informasi pribadi, pastikan website atau aplikasi yang digunakan adalah resmi dan memiliki fitur keamanan yang memadai. Periksa apakah alamat website dimulai dengan "https://" dan terdapat ikon gembok di sebelah kiri URL, yang menandakan bahwa data sedang dienkripsi. 


Hindari platform yang tidak dikenal atau mencurigakan. Jika menggunakan aplikasi di smartphone pastikan didownload dari platform yang legal seperti playstore atau appstore dan dibuat oleh developer terpercaya.



contoh website yang aman diawali dengan https dan menampilkan informasi "Connection is secure"

2. Baca Kebijakan Privasi

Sebelum menggunakan layanan atau aplikasi, baca dengan teliti kebijakan privasi yang diterapkan oleh website atau aplikasi yang akan kamu gunakan. Pastikan website atau aplikasi tersebut menjaga dan tidak menyebarkan data pribadi kamu tanpa izin.


3. Hindari Oversharing

Jaga data pribadi agar tidak terbuka, jangan pernah membagikan data yang tidak relevan dengan layanan yang digunakan. Jika memungkinkan cukup gunakan nama dan email saja. Namun jika dibutuhkan data lain cukup bagikan data seperlunya dan hindari membagikan data pribadi seperti NIK, nomor rekening, atau alamat secara sembarangan di media sosial atau platform yang tidak dapat dipercaya. Hati-hati dengan penipuan phishing yang sering meminta kamu untuk memberikan data pribadi melalui email atau pesan.


4. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)

Banyak layanan kini menyediakan autentikasi dua faktor (2FA) yang meningkatkan keamanan akun. Dengan 2FA, kamu akan diminta untuk memasukkan kode verifikasi yang dikirimkan ke perangkatmu setiap kali login atau melakukan transaksi. Ini membuat akun lebih aman meskipun kata sandi sudah diketahui orang lain. Ini memberikan lapisan keamanan tambahan untuk mencegah akses tidak sah.


5. Perhatikan Kata Sandi

Jangan pernah menggunakan kata sandi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir atau nama keluarga. Buatlah kata sandi yang terdiri dari kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Hindari menggunakan kata sandi yang sama untuk berbagai akun. Jika perlu rutinlah mengganti kata sandi setiap enam bulan sekali.


6. Gunakan Layanan Pembayaran yang Terpercaya

Saat berbelanja online atau melakukan transaksi keuangan, pastikan untuk menggunakan metode pembayaran yang sudah terjamin keamanannya, seperti e-wallet atau kartu kredit dengan fitur proteksi pembeli.


7. Update Secara Rutin

Pastikan perangkat kamu, baik itu smartphone, tablet, atau komputer, selalu diperbarui dengan sistem operasi dan aplikasi terbaru. Pembaruan ini seringkali menyertakan perbaikan keamanan yang melindungi data dari potensi ancaman. Jangan gunakan aplikasi bajakan karena ini seringkali menjadi pintu masuk hacker.


8. Hapus Data Tidak Penting

Hindari menyimpan informasi sensitif di aplikasi atau website yang jarang digunakan. Contohnya memberikan biodata lengkapmu di media sosial seperti facebook, instagram, atau tiktok dimana data tersebut bisa diakses oleh semua orang.


9. Hati-Hati dengan Wifi Publik

Jangan memasukkan data sensitif saat menggunakan jaringan publik. Gunakan VPN untuk koneksi lebih aman.


Apakah Berbagi Data Penting Aman?

Membagikan data penting bukanlah hal yang salah jika dilakukan dengan bijak. Misalnya, perbankan digital yang terpercaya menggunakan teknologi enkripsi untuk menjaga kerahasiaan data. Namun, kita tetap harus berhati-hati dengan siapa kita berbagi data dan selalu memastikan keamanan platform yang digunakan.


Data pribadi adalah aset yang sangat berharga dan bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah. Oleh karena itu, menjaga data kamu dengan aman adalah hal yang sangat penting agar kamu tetap bisa menikmati berbagai layanan online dengan tenang.


Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kita dapat tetap beraktivitas secara digital dengan aman, tanpa perlu khawatir tentang pencurian data pribadi. Mengelola data pribadi dengan bijak adalah bagian dari tanggung jawab kita di dunia maya yang semakin terhubung ini.


Penulis: Nida Muna Fadhila, Programmer pada Dinas Kominfo Kabupaten Magelang

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar