Peningkatan Aktivitas Merapi Diharapkan Tidak Pengaruhi Pilkada

Dilihat 1565 kali
SURAT SUARA - Pjs Bupati Magelang, Tavip Supriyanto meninjau pelipatan kartu suara Pilkada 2018. Foto ali subchi
BERITAMAGELANG.ID - Pejabat sementara (Pjs) Bupati Magelang, Tavip Supriyanto berharap, peningkatan aktivitas Gunung Merapi akhir-akhir ini, tidak berpebgaruh pada pelaksanaan Pilkada serentak 27 Juni mendatang. 

Jika terjadi hal yang tak diharapkan, yaitu erupsi Merapi, masyarakat yang terdampak wajib mengungsi ke desa penyangga yang sudah disiapkan. 

"Tentunya, selain membawa harta benda yang bisa dibawa, serta perlengkapan dan peralatan untuk menunjang kebutuhan sehari-hari, warga diimbau untuk membawa serta surat-surat penting, termasuk surat untuk menggunakan hak pilih," demikian disampaikan Tavip usai meninjau pelipatan surat suara di Kelurahan Deyangan, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (22/05).

Tavip menyebutkan, surat-surat penting seperti dokumen keluarga, ijazah dan sejenisnya harus dibawa, termasuk surat undangan untuk pencoblosan Pilkada. Jika terjadi erupsi Merapi, Pilkada tetap dilaksanakan. 

"Untuk itu, pihak terkait telah berkoordinasi dengan KPU Kabupaten Magelang, bagaimana skenario pemungutan suara di wilayah yang terdampak bencana Gunung Merapi, sebagai langkah antisipasi," terangnya.

Sedangkan wilayah terdampak di Kabupaten Magelang meliputi tiga kecamatan di lereng Merapi, yaitu Sawangan, Dukun dan Srumbung dengan 19 desa yang berpenghuni 46.616 jiwa.

"Nantinya TPS di desa terdampak akan dipindahkan ke desa lainnya atau di desa penunjang yang letaknya lebih jauh dari Gunung Merapi. Untuk teknisnya, ada TPS di pengungsian, sudah dipersiapkan oleh KPU Kabupaten Magelang, sehingga warga pengungsi tetap bisa memberikan suaranya," jelasnya.

Antisipasi Dampak Abu Vulkanik, BPBD Bagikan Puluhan Ribu Masker Gratis

Status Gunung Merapi naik ke level Waspada sejak Senin (21/05). Letusan freatik disertai hujan abu semakin meningkat. Bahkan sebaran hujan abu vulkanik melebar di wilayah Kecamatan Srumbung dan Dukun.

"Letusan terjadi pukul 13.49 WIB dengan durasi dua menit. Terdengar dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) di Babadan, namun kolom letusan tidak teramati dari semua Pos PGM," kata Kepala Pelaksana PBPD Kabupaten Magelang, Edy Susanto, Rabu (23/05).

Edi mengaku, BPBD Kabupaten Magelang membagikan 45 ribu masker kepada warga dan anak- anak sekolah di dua kecamatan, yakni Srumbung dan Dukun yang terkena dampak sebaran abu vulkanik.

"Pembagian masker ini, sebagai upaya antisipasi melebarnya abu vulkanik," pungkasnya. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar