Ponpes Memiliki Peran Penting Dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Dilihat 1951 kali
Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto saat menghadiri Haflah At Tasyakkur Wal Ikhtitam Ke-81 Asrama Perguruan Islam (API) Ponpes Salaf Tegalrejo

BERITAMAGELANG.ID- Pondok Pesantren (Ponpes) sebagai lembaga pendidikan tertua, tentunya mempunyai peranan yang sangat besar dalam mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa, utamanya dalam pembangunan akhlak, serta kesejahteraan masyarakat bangsa dan negara. Hal ini disampaikan oleh Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto saat menghadiri Haflah At Tasyakkur Wal Ikhtitam Ke-81 Asrama Perguruan Islam (API) Ponpes Salaf Tegalrejo, Rabu (21/2/2024).

Sepyo mengatakan sudah sepantasnya bila masyarakat sangat menaruh harapan besar terhadap Pondok Pesantren. Ia berharap Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Salaf Tegalrejo bisa terus mencetak para santri untuk menjadi kader yang berkualitas unggul, para alumni yang tersebar di seluruh pelosok nusantara, mampu memberikan peran yang terbaik terhadap kemajuan masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ia berpesan, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peran pesantren tidak boleh ketinggalan, diharapkan bisa lebih maju, sama dengan lembaga pendidikan yang lain, menurutnya hal ini bisa disinergikan dengan program Pemerintah.

"Disinilah perlunya membangun hubungan yang baik, antara Pemerintah dan Pondok Pesantren, mengingat begitu besarnya peranan pondok pesantren di dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kebaikan negara, tergantung masyarakatnya, dan masyarakat tergantung kualitas pendidikan yang diperolehnya, terutama pondok pesantren. Maka keberadaan pesantren harus bisa dilestarikan karena negara sangat membutuhkannya," kata Sepyo.

Sepyo menabahkan bahwa, menjadi santri itu sungguh sangat mulia, maka disinilah para santri belajar tentang Al Qur'an, Hadist, dan kitab-kitab lainnya, yang kelak sangat berguna bahkan menjadi kunci kebahagiaan dunia akhirat.

Di Pondok Pesantren ini pula ada proses tranformasi ilmu yang diberikan para pengasuh dengan penuh ketulusan, dan santri menerima dengan penuh rasa hormat, tawadhuk dan takdzim, serta para santri yang selalu menjunjung tinggi, dengan Ahklak yang mulia terhadap Kyai. 

"Semoga ilmu ini menjadi berkah dan manfaat," harap Sepyo.

Sementara, Pengasuh Asrama Perguruan Islam Pondok Pesantren Salaf Tegalrejo, Magelang, K.H. Muhammad Yusuf Chudlori mengatakan bahwa jadi santri itu harus kuat karena ujian demi ujian harus dijalani, karena yang dicari oleh para santri ini adalah sesuatu kemuliaan.

"Ibaratnya yang dicari oleh para santri ini adalah mutiara (ilmu yang bermanfaat dan berkah) yang berada di dasar laut, maka harus siap menghadapi ombak yang besar," kata K.H. Muhammad Yusuf Chudlori yang lebih akrab dipanggil Gus Yusuf.

Gus Yusuf menyampaikan bahwa yang dicari oleh para santri itu bukan sekedar kepintaran dan ijazah akademik. Akan tetapi yang akan menilai para santri ini nantinya adalah tetangga, orang tua, dan calon mertua serta masyarakat sekitar dengan akhlak yang baik dan mulia.

"Sehingga saya berharap para santri ini bisa benar-benar mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan berkah, dan juga bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari," harap Gus Yusuf.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar