Presiden: Pemanfaatan Dana Desa Harus Tepat Sasaran

Dilihat 1946 kali

BERITAMAGELANG.ID - Bupati Magelang Zaenal Arifin, SIP menghadiri acara Sarasehan Pengelolaan Dana Desa se-Jawa Tengah tahun 2018 yang dipimpin Presiden Jokowi di Gedung Merapi PRPP Semarang, Kamis (22/11).

Acara tersebut juga dihadiri oleh, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, para Kepala Daerah baik Bupati serta Walikota, dan hampir seluruh Kepala Desa se-Jawa Tengah.

Bupati Magelang menyebutkan, saat ini desa-desa bisa merencanakan, menganggarkan, serta melaksanakan pembangunan melalui Dana Desa. Namun, penggunaannya juga harus bisa dipertanggungjawabkan pada setiap kegiatan yang dilaksanakan.

"Tahun ini, desa telah memiliki anggaran yang tidak sedikit. Kabupaten Magelang telah menerima anggaran dana desa sebesar kurang lebih Rp 326 miliar. Bahkan di tahun 2019, akan mengalami kenaikan. Harapannya, melalui dana desa tersebut akan memiliki ending untuk mensejahterakan masyarakat di desa itu sendiri. Maka atas nama Pemerintah Kabupaten Magelang kami juga berharap agar dana desa ini dapat digunakan secara maksimal, dan dengan penuh tanggung jawab," ujar Bupati melalui keterangan rilis yang diterima Berita Magelang, Kamis (22/11).

Pada kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo meminta seluruh Kepala Desa dapat memanfaatkan Dana Desa agar tepat sasaran. Presiden menuturkan, selama empat tahun belakangan, pemerintah sangat fokus pada pembangunan di desa-desa.

"Karena saya percaya dengan membangun desa, maka kita sedang membangun Indonesia yang lebih baik. Dan Indonesia ini terdiri dari 74.000 desa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke," kata Presiden.

Tahun 2015, Dana Desa yang telah digulirkan oleh Pemerintah mencapai Rp 20 triliyun, di tahun 2016 Rp 47 triliyun, tahun 2017 Rp 60 triliyun, kemudian di tahun 2018 telah mencapai Rp 60 triliyun, dan di tahun 2019 sudah dianggarkan mencapai Rp 70 triliyun.

"Yang kita harapkan, dana itu betul-betul jangan kembali lagi ke kota, apalagi kembali ke Jakarta. Biarkan dana itu berputar saja di desa. Caranya bagaimana? Saat membelanjakan dana itu, gunakan material-material yang berasal dari desa itu, sehingga perputaran uang di desa itu semakin tahun semakin membesar," pesan Presiden.

Presiden juga menegaskan agar seluruh Kepala Desa dapat memanfaatkan dana desa dengan tepat sasaran, serta menjahui tindakan-tindakan penyalahgunaan dana desa.

"Jadi gunakanlah dana desa sebaik-baiknya untuk membangun di masing-masing desa, dan hati-hati dalam mengelola uang negara. Jangan sampai nantinya terlibat dalam masalah hukum," tegasnya.

Ganjar Pranowo, dalam sambutannya mengatakan, saat ini sebagian besar desa sudah memasang papan anggaran dana desa. Artinya penggunaan dana desa sekarang ini sudah lebih transparan.

"Yang kita harapkan adalah partisipasi masyarakat juga semakin baik, dan pertanggungjawaban anggaran dana desa juga semakin baik," ujar Ganjar di hadapan seluruh Kepala Desa se-Jawa Tengah.

Ganjar berharap, melalui dana desa tersebut, juga akan muncul inovasi di masing-masing desa, sehingga dapat terbentuk kelompok-kelompok yang nantinya akan aktif untuk memajukan desanya.

Ia menyebutkan, di tahun 2015 Jawa Tengah mendapatkan dana Rp 2,22 triliyun, tahun 2016 mendapatkan dana Rp 5,002 triliyun, tahun 2017 mendapatkan dana Rp 6,38 triliyun, dan untuk tahun 2018 ini, Jawa Tengah telah menerima dana desa sebesar Rp 6,74 triliyun.

"Melalui dana desa inilah yang kita harapkan nantinya mulai dari Kades, perangkat, Walikota, Bupati serta yang mendampingi, kita harapkan geliat ekonomi muncul dari sana. Kita pastikan bahwa Desa ini akan maju, dan Republik ini juga akan lebih sejahtera," tutupnya.

Editor Fany Rachma

1 Komentar

hendro dwi purwanto 06 Oktober 2019 22:39
kemana harus mengadu apabila ada indikasi penyalah gunaan dana desa yg tidak transparasi.

Tambahkan Komentar