Ribuan Umat Budha Khidmat Ikuti Magha Puja di Borobudur

Dilihat 5379 kali
Ribuan umat Buddha bersama para biksu menggelar Pradaksina dalam prosesi Magha Puja di Candi Borobudur

BERITAMAGELANG. ID - Di bawah guyuran hujan deras, ribuan umat Buddha dari berbagai daerah memperingati Hari Raya Magha Puja 2566 Budhis Era / 2023 di pelataran Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Sabtu (4/3). Magha Puja ini pertama kali dilaksanakan di Candi Borobudur yang biasanya digelar di vihara masing masing.


"Namun, ribuan umat Buddha dan biksu tetap melaksanakan doa dengan khidmat," kata Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama, Nyoman Suriadarma di sela kegiatan tersebut.


Dia menyampaikan, dalam agama Buddha, ada empat hari raya. Yakni Waisak, Katina, Asada, dan Magha Puja. Tiga bulan menjelang Tri Suci Waisak diperingati Magha Puja. Magha Puja ini peristiwa dulu waktu kehidupan Buddha berkumpul 1.250 biksu yang semuanya mencapai kesucian tertinggi tanpa diundang.


Menurutnya, dalam Magha Puja turunnya air hujan adalah berkah untuk semua. Karena tahun depan tempat ini belum tentu terjadi hujan di momen yang sama.

Dia juga berharap, perayaan Magha Puja ke depan tetap dilaksanakan di pelataran Candi Borobudur.


"Jadi kami juga bangga dengan teman-teman umat Buddha, para biksu walaupun hujan tetap duduk dengan tenang," tutur Nyoman Suriadarma. 


Ketua Umum Sangha Agung Indonesia, Y.M. Khemacaro Mahathera mengungkapkan perayaan Magha Puja merupakan salah satu dari empat Hari Raya Umat Buddha yang diperingati setiap bulan purnama di bulan ketiga kalender Buddha, untuk mengenang peristiwa penting ketika Sang Buddha bertemu dengan 1.250 Bhikhu Arahat di Veluvana Arama atau hutan bambu dan ditasbihkan langsung oleh Sang Buddha.


"Karena ada empat peristiwa agung itu maka kita sebut caturrangga sanipata atau peristiwa agung di bulan Magha," jelas Bante Khemacaro.


Ditambahkan Bante Khemacaro, bahwa peringatan Magha Puja salah satu di antara hari raya besar umat Buddha. Peringatan Magha Puja mengenang saat Sang Buddha membabarkan darma, yang antara lain terkait pentingnya umat menghindari perbuatan jahat, menambah kebajikan, kesucian hati, dan pikiran. Pesan dalam Magha Puja ini bagaimana mengembangkan cinta kasih dan kasih sayang kita kepada semua makhluk, jangan berbuat jahat, tambahlah kebajikan, bagaimana kita mengembangkan cinta kasih kita tidak hanya kepada sesama manusia tetapi kepada semua makhluk agar semua makhluk berbahagia.


Selain itu dalam Magha Puja juga dipanjatkan doa keselamatan, kebahagiaan untuk semua makhluk, bukan manusia saja apalagi menjelang Pemilu 2024 semua masyarakat, khususnya umat Buddha harus menjaga kondusivitas, kebersamaan.


"Upacara besar kegiatan sembahyang Puja untuk memperingati Magha Puja dan tentu adalah mengingatkan kepada umat bagaimana memaknai hidup sehari-hari. Selain itu mengingatkan juga agar umat senantiasa bersama sama bergotong-royong tidak saling berselisih pendapat menghadapi tahun politik yang sudah dekat," terangnya. 


Prosesi peringatan Magha Puja sendiri ditutup dengan pradaksina mengelilingi candi Borobudur searah jarum jam dengan membawa pelita dengan diiringi lagu-lagu religi mengagung-agungkan sang Buddha.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar