Pandemi Covid-19, Warga Manfaatkan Waktu Produksi Ekstrak Jamu

Dilihat 2238 kali
Jamu produksi warga Ngargoretno Salaman Kabupaten Magelang

BERITAMAGELANG.ID - Meski berada di pelosok desa, tak menyurutkan semangat warganya untuk terus berkreasi, berinovasi dan berkarya. Apalagi saat pemerintah meminta warganya untuk bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) saat Pandemi Covid-19. 


Sebelum dikukuhkan sebagai Desa Wisata, hampir tidak ada yang mengenal Desa Ngargoretno di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Namun sejak 2016, mulai banyak yang mengenal. Tidak hanya karena ada Museum Marmer Indonesia (Mami) dan peternakan kambing etawa serta madu, namun juga karena menjadi salah satu desa sentra produksi kopi merah dan aneka minuman jamu-jamuan. 


Padahal kalau melihat letak geografinya, desa ini berada di puncak Pegunungan Menoreh di sisi barat laut Kabupaten Magelang. Di sisi barat, desa ini berbatasan dengan Kabupaten Purworejo, serta di selatan dengan Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo di DIY. Desa dengan 90 persen berpenduduk sebagai petani yang menjadi Desa Wisata dengan memperkuat sistem kultur masyarakat sebagai daya tarik kunjungan wisatanya. 


Namun sejak adanya Pandemi Covid-19, desa ini ikut terkena dampaknya. Praktis sudah hampir dua bulan ini, tidak menerima tamu (wisatawan). 


"Sejak pandemi covid-19 ini, sektor pariwisata 100 persen lumpuh total. Beruntung, desa kami menempatkan wisata sebagai bonus bukan tujuan utamanya, sehingga saat pandemi covid-19, bisa menggenjot beberapa produksi kulinernya untuk di pasarkan secara online," kata pengelola BUMDES Ngargoretno sekaligus pegiat desa wisata, Shoim, Kamis (16/4/2020). 


Salah satunya Wiwin Kurniawati, petani warga setempat yang sejak 2016 atau sejak berdirinya Desa Wisata Ngargoretno, menekuni profesi sebagai produsen kopi merah dan jamu-jamuan herbal siap seduh. Sejak pandemi ini, produksi jamu dan kopi merahnya banyak diminati masyarakat berbagai kalangan. Melalui keterampilannya, ia mampu mengolah berbagai empon-empon seperti kunir/kunyit, jahe, temulawak, dibuat ekstrak siap seduh. 


Kini omsetnya semakin meningkat. Bahkan permintaan dari luar kota meningkat tajam. Dalam memproduksi kopi merah dan minuman ekstrak jamunya, ibu rumah tangga ini melakukannya hanya bersama suaminya, Sarji Armanto. Namun pemasarannya dibantu BUMDES Desa Ngargoretno, yang dipasarkan secara online. 


Produksi usaha jamu-jamuan herbal dan kopi merahnya yang dilakukan di Dusun Karangsari Desa Ngargoretno itu, mayoritas memanfaatkan potensi tanaman empon-empon yang banyak terdapat di wilayahnya. Usaha sampingan yang dirintis bersama Desa Wisata Ngargoretno kini, laris terjual saat ada pandemi covid-19 ini. Apalagi khasiat jamu-jamuan berbahan empon-empon ini dipercaya banyak manfaat untuk tubuh. Tidak hanya menghangatkan badan, tapi juga menambah nafsu makan, anti oksidan dan membantu sistem pencernakan serta meningkatkan imunitas tubuh sehingga bisa menangkal virus corona. 


"Pandemi covid-19 ini, ada sisi positifnya untuk kami. Produksi kopi merah dan aneka jamu-jamuan kami, jadi laris manis," kata Wiwin.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar