Varian Delta Ditemukan di Magelang, Satgas Covid-19 Siap Tambah RS Darurat

Dilihat 1769 kali
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau RSUD Muntilan ditemui Juru bicara Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, Kamis (15/7/2021)
BERITAMAGELANG.ID - Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Magelang siap membuat RS Darurat apabila situasi memaksa. Untuk sementara ini, masih mengoptimalkan rumah sakit yang ada untuk menangani pasien Covid-19.

"Bila situasi memang memaksa maka kita siap membuat RS Darurat," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, menanggapi imbauan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, agar Satgas atau Pemkab Magelang membuat skenario adanya kemungkinan lonjakan pasien Covid-19.

Imbauan itu disampaikan Ganjar saat meninjau penanganan pasien Covid-19 di RSUD Muntilan, Kamis (15/7/2021).

Nanda mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk menambah kapasitas tempat tidur (TT) RS. Yang sedang diupayakan adalah penambahan TT pada RS Merah Putih sebanyak 27 TT, serta menyiapkan ruang isolasi terpusat di RS Candi Umbul, RS Bukit Menoreh dan Bapelkes Salaman.

Juga terhadap peringatan Gubernur yang menyatakan, di Kabupaten Magelang sudah ada Covid-19 varian Delta, Nanda menegaskan hal itu menjadikan pihaknya harus semakin waspada.

"Pelaksanaan prokes harus sangat ketat dan masyarakat harus mengurangi mobilitasnya," ujar Nanda.

Namun demikian, ia tetap berharap masyarakat untuk tetap tenang dan tidak resah. Tracing dan testing akan terus dilakukan untuk menemukan kasus positif guna pengendalian dan penanganan kasus dengan baik.

"Yang pasti, warga harus saling mengingatkan bahaya Covid-19. Jangan sampai lengah dan tetap harus prokes," ujarnya.

Sementara itu, di sela meninjau RSUD Muntilan, Gubernur Ganjar meminta Pemkab Magelang untuk siaga. Pasalnya, Kabupaten Magelang merupakan salah satu daerah yang ditemukan kasus Covid-19 baru varian Delta di Jawa Tengah.

Pihaknya menekankan agar daerah menyiapkan skenario terburuk jika ada peningkatan.

"Varian Delta hampir ditemukan di beberapa daerah. Di Magelang ini saya titip pada kawan-kawan untuk siaga. Kondisi kedaruratan harus disiapkan, apakah menambah tempat tidur, antisipasi kelangkaan oksigen dengan membentuk satgas oksigen di rumah sakit, nakes dan lainnya," katanya.

Meski begitu, tindakan edukasi dan sosialisasi pada masyarakat juga tak boleh dilupakan. Sebab ternyata, masih ada warga yang tidak percaya Covid-19.

"Tadi ada cerita dari dokter di ICU. Beberapa pasien yang masuk hari ini, tidak percaya Covid. Tapi buktinya mereka kena dan harus dirawat di ICU. Ditanya sekarang percaya tidak, mereka baru percaya dan ditanya rasanya bagaimana, mereka kompak jawab tidak enak," jelasnya.

Hal itulah yang menurut Ganjar harus jadi perhatian. Sosialisasi dan edukasi harus terus dilakukan agar penanganan pandemi bisa optimal.

Ia juga meminta agar dokter-dokter di RSUD Muntilan meminta pasien yang awalnya tidak percaya Covid-19 kemudian sadar, untuk memberikan edukasi. Mereka bisa membuat video testimoni untuk menceritakan kondisinya, kemudian disebarkan pesan itu pada masyarakat.

"Karena seberapapun kita menambah bed, menambah oksigen, nakes dan lainnya, itu tidak akan menyelesaikan pandemi. Yang harus dilakukan adalah penanganan di sektor hulu, yakni edukasi pada masyarakat. Kalau semua taat protokol kesehatan, 5 M dijalankan, maka itu bisa mengatasi," pungkasnya.

Selain meninjau penanganan Covid-19 di RSUD Muntilan, Ganjar juga menyempatkan diri menengok program Jogo Tonggo yang dilaksanakan di Desa Girikulon Kecamatan Secang, Magelang. Di tempat itu, Ganjar mengecek program isolasi mandiri yang dilaksanakan di desanya, usai 23 warga di sana positif Covid-19.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar