BERITAMAGELANG.ID - Karang Taruna Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman memiliki cara tersendiri dalam meningkatkan literasi minat baca masyarakat. Pemuda-pemudi dari berbagai dusun menjalankan perpustakaan keliling dengan "iming-iming" hadiah khusus. Bagi ibu-ibu yang mau membaca di lokasi akan mendapatkan sayuran segar dan bagi anak-anak mendapatkan hadiah dari karang taruna.
Perpustakaan Keliling dari Karang Taruna Semar Karta (Semangat Margoyoso Karang Taruna) menghadirkan sebuah konsep lapak baca masyarakat yang out of the box: membaca buku - gratis sayuran. Kegiatan yang berjudul "Maos Ndeso" ini diselenggarakan atas inisiatif dari para anggota Semar Karta yang merasa tergerak dan sadar akan pentingnya meningkatkan kebiasaan membaca dan membentuk budaya literasi.
"Kegiatan Maos Ndeso memiliki jargon yaitu Buku Menyapa, Desa Berkata, sebuah jargon unik yang menggambarkan filosofi atas kehadiran sebuah pustaka di tengah masyarakat desa. Bahwa buku dapat membuka ruang bicara dan ruang berpikir serta sebagai sumber cahaya bagi masa depan yang cerah," kata Naufal Yusuf, salah satu pengurus Maos Ndeso, Kamis (10/7/2025).
Ia mengatakan, tujuan dibentuknya kegiatan Maos Ndeso tidak terlepas dari berbagai persoalan-persoalan yang ada di masyarakat. Seperti minat baca yang tergolong rendah, buta huruf fungsional, minimnya daya berpikir kritis, salah dalam berlogika dan berbagai macam permasalahan dalam bidang literasi lainnya.
Maka dari itu, Semar Karta menghadirkan sebuah solusi sedikit dapat membantu memperbaiki persoalan dan permasalahan tersebut. Melalui kegiatan Maos Ndeso ini diharapkan menjadi salah satu titik balik dalam meningkatkan minat baca, kemampuan berpikir kritis dan tingkat literasi di dalam masyarakat.
"Serta menjadikan ini sebagai awal perubahan menuju masyarakat baru, generasi masyarakat yang lebih baik dari sebelumnya. Karena perubahan yang besar diawali dari lingkup terkecil, termasuk diri sendiri," ungkapnya.
Kegiatan yang secara garis besar berbasis perpustakaan desa ini tergolong sukses menggaet antusiasme warga sekitar mulai dari anak-anak, remaja, hingga para orang tua. Konsep yang dibawakan cukup menarik, yaitu membaca buku bisa dapat sayuran segar dan snack gratis bagi anak-anak. Sayuran dan hadiah donasi dari warga, perangkat desa dan sumber lainnya yang peduli akan kemajuan desanya. Puluhan ibu-ibu dan anak-anak pun merapat ke lokasi perpustakaan keliling di pertigaan Randu Alas, RT 02 Dusun Tubansari.
Para pengunjung merasa terbantu dengan adanya kegiatan itu. Selain karena ada berbagai hadiah lapak baca ini juga berguna sebagai tempat dan wadah penyalur bagi warga yang mempunyai hobi membaca buku atau bahkan yang ingin belajar dan memulai membaca buku.
"Di era yang serba digital ini perpustakaan konvensional dirasa sudah mulai jarang didatangi masyarakat. Maka dari itu sebagai solusi kami mencoba memakai pendekatan lain, kita bawakan buku-buku dan pustaka tersebut berkeliling untuk berjumpa dengan masyarakat. Jadi bukan lagi masyarakat yang datang ke perpustakaan, tetapi perpustakaanlah yang mendatangi masyarakat," jelas Naufal Yusuf.
Kegiatan yang berlangsung kali pertama tersebut berjalan lancar dan cukup meriah. Ada berbagai macam buku yang dapat dibaca seperti buku cerita atau novel, buku edukasi, majalah anak, buku pengembangan diri, buku biografi tokoh dunia, bahkan buku panduan dan tips budidaya. Selain membaca buku, kegiatan lain seperti mewarnai bagi anak-anak serta mini games seru bisa diikuti dalam sesi yang berjalan selama tiga jam tersebut.
Kegiatan ini juga berhasil mendapatkan berbagai respon positif dan apresiasi dari masyarakat. Hal tersebut menandakan kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca sebagai wujud pengabdian kepada ilmu pengetahuan dan peningkatan kemampuan literasi itu masih ada. Hanya tinggal butuh peran dari pihak-pihak yang menjembatani dan menyediakan wadah penampung seperti yang dilakukan Maos Ndeso kali ini.
"Kami sangat bersemangat sekali dalam melaksanakan kegiatan Maos Ndeso kali ini. Banyak apresiasi dan feedback positif dari para warga yang membuat effort dan dedikasi kami menjadi terasa lebih berharga. Saya pribadi sangat senang dan bangga serta ingin memberikan yang terbaik bagi kita semua," imbuh Daffa Haris, penanggung jawab program Maos Ndeso.
Dikatakan bahwa, kegiatan Maos Ndeso akan digelar setiap dua atau tiga minggu sekali dengan sistem berkeliling di dusun-dusun yang ada di Desa Margoyoso. Keberhasilan kegiatan ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak yang secara kolaboratif bersama dengan mahasiswa KKN dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar, beserta dukungan penuh dari Pemerintah Desa Margoyoso. Tidak ketinggalan partisipasi dari segenap masyarakat Desa Margoyoso.
Kepala Desa Margoyoso, Adi Daya P menyambut positif program inovasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat dari Karang Taruna. Selain pembangunan fisik yang ada di dusun-dusun, program taman bacaan masyarakat menjadi salah satu prioritas untuk memajukan Desa Margoyoso. Bahkan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) sangatlah penting untuk kepentingan masyarakat jangka panjang.
"Dimana saat ini berkembangnya teknologi sangat pesat, anak-anak lebih sering menggunakan HP dan cenderung lupa waktu. Maka dari itu, sangat bagus mengalihkan minat baca ke sumber yang jelas dan pasti yaitu buku bacaan," jelasnya.
Ia mengatakan, dari program perpusatakaan keliling ini banyak sekali manfaat yang dirasakan oleh masyarakat, baik secara langsung dan tidak langsung. Tidak hanya meningkatkan pengetahuan anak, ibu-ibu juga bisa membawa pulang sayuran segar untuk kebutuhan keluarga di rumah.
"Silaturahmi untuk mempererat hubungan antar warga juga terjalin sangat erat. Kami berterima kasih dan mengapresiasi kepada pemuda-pemudi Margoyoso serta masyarakat sudah mendukung program memajukan SDM desa kita tercinta," tandasnya.
0 Komentar