BERITAMAGELANG.ID - Lazimnya pameran seni lukis digelar oleh sebuah galeri atau museum. Namun di lereng Gunung Sumbing Kabupaten Magelang berbeda, karena inisiator pameran seni lukis itu adalah Pemerintah Desa Bandongan Kecamatan Bandongan dan masyarakatnya.
Bertajuk Bandongan Berkarya, pameran di aula kantor Pemerintah Desa Bandongan itu berlangsung mulai, 26 Oktober hingga 2 November 2022.
Kepala Desa Bandongan, Sujono menuturkan, Bandongan Berkarya adalah simbol emangay generasi muda dan upaya mewadahi seniman yang selama ini tidak bisa menampilkan karyanya di ruang publik.
Dalam pameran itu, melibatkan Sang Aji, komunitas berisi penggiat seni yang kebanyakan berdomisili di wilayah Kecamatan Bandongan.
"Ini sebenarnya rangkaian agenda Hari Sumpah Pemuda. Ternyata teman teman meminta waktu satu minggu untuk pameran," kata Sujono Sabtu (29/10/2022).
Selain itu,lanjut Sujono, pameran Bandongan Berkarya ini juga tidak lepas dari ditetapkannya Desa Bandongan sebagai Desa Seni lewat program tujuh desa wisata di Kecamatan Bandongan. Desa lain yang masuk program itu yakni Trasan (Desa Pendidikan), Sidorejo (Desa Kuliner), Gandusari (Desa Pertanian dan Edukasi Sampah), Rejosari (Desa Pertanian dan Agro), Kalegen (Desa Ekonomi), dan Ngepanrejo (Desa Budaya).
Dengan pameran ini juga diharapkan wisatawan kelak yang pengin mengetahui edukasi seni atau pertunjukan seni, bisa ke Desa Bandongan.
"Sekarang kami gali potensi-potensi masyarakat, tidak hanya pada seni rupa, tapi ada seni pahat topeng dan rencanaya tahun depan akan kita buat padepokan seni budaya" jelasnya.
Pameran lukis Bandongan Berkarya melibatkan 13 orang dengan lebih kurang 35 karya lukisan, patung, kreasi batik tulis dan instalasi. Mereka merupakan pelaku seni yang tergabung dalam komuitas lokal Sang Aji. Komunitas ini sengaja dibentuk untuk menghelat Bandongan Berkarya.
Dantara lukisan yang dipajang itu terdapat 17 lukisan karya Muhammad Rachman warga Dusun Randucanan, Desa Tonoboyo, Kecamatan Bandongan. Sembilan karya diantaranya sangat menarik dengan tema suasana pedesaan dan delapan karya batik tulis berkarakter khas pedusunan.
"Sang Aji artinya angrasa jiwane atau jiwa yang bergelora. Kami ingin mengangkat potensi-potensi seni Bandongan agar lebih greng," ujar Ketua Sang Aji Muhammad Rachman.
Menurutnya dari pameran ini selain mengenalkan seni budaya kepada masyarakat juga sebagai ikhtiyar motivasi agar anak anak sebagai generasi penerus terus berkreasi hingga berani tampil berprestasi di kancah masa yang akan datang.
"Kita mengajak generasi muda, ayo pada gambar (melukis) ojo ming negumah wae (jangan dirumah saja) kita harus tampil membangun bangsa," ungkapnya.
0 Komentar